Apple Ikut Panik! Buka 100 Lowongan Kerja buat Tiru ChatGPT
CNBC Indonesia · 03 Feb 4.6K Views

Jakarta, CNBC Indonesia - ChatGPT bikin geger raksasa teknologi. Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, sampai harus 'turun gunung' melawan layanan chatbot yang viral tersebut.

Bukan cuma Google, Apple juga tampaknya panik dengan kehebohan ChatGPT. Raksasa Cupertino itu dilaporkan tengah membuka 100 lowongan kerja bagi ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning untuk mengembangkan teknologi serupa ChatGPT.

Padahal, CEO Apple, Tim Cook, mengaku sedang irit karena pertumbuhan ekonomi yang tak stabil. Apple sendiri melaporkan pendapatannya turun pada Q1 2023 sebesar 5%. Pendapatan dari iPhone menurun 8%, sementara pendapatan dari negara-negara Asia-Pasifik, Jepang, dan China juga anjlok.

Namun, Apple belum mau melakukan tindakan PHK. Menurut Cook, pihaknya masih akan mengupayakan pengiritan operasional perusahaan dan PHK jadi opsi terakhir.

Di tengah penghematan itu, membuka 100 lowongan kerja tentu memakan biaya besar. Sepertinya Apple ingin ketinggalan lebih jauh lagi untuk soal inovasi.

Dikutip dari BusinessInsider, Jumat (3/1/2023), Cook mengatakan fokus utama perusahaan di 2023 adalah mengembangkan teknologi AI. Sejauh ini, AI sudah digunakan pada fitur-fitur di perangkat iPhone dan Apple Watch.

Namun, itu saja tak cukup. Cook mengatakan Apple akan mengintegrasikan Apple ke lini produknya lebih jauh lagi.

"Kami melihat potensi besar [pada AI] yang berdampak pada apapun yang kita lakukan secara virtual. Teknologi ini akan mempengaruhi produk dan layanan kami," kata Cook.

Pemanfaatan AI sejauh ini yang viral dan menjadi massal memang dipimpin oleh OpenAI, perusahaan yang membuat ChatGPT. Selain layanan chatbot itu, OpenAI juga punya DALL-E 2, yakni pembuat karya seni berbasis AI.

Kedua layanan itu masih banyak dikritik, namun semua orang setuju bahwa potensinya besar di masa depan. OpenAI sendiri merupakan perusahaan yang dibiayai Microsoft.

Microsoft juga mengumumkan bakal menyematkan layanan ChatGPT ke mesin pencari Bing. Hal ini yang kemudian membuat Google panik dan segera mengembangkan layanan tiruan.

 
Reprinted from CNBC Indonesia , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend