Harga Minyak Dunia Naik Ditopang Optimisme Pertumbuhan Ekonomi China
Kompas · 01 Mar 3K Views

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan hari Selasa (28/2/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia (WIB). Pergerakan harga minyak dibayangi oleh optimisme pertumbuhan ekonomi China.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk bulan April naik 1,8 persen menjadi 83,89 dollar AS per barrel, sementara untuk kontrak Mei yang lebih aktif naik 1,7 persen, menjadi 83,45 dollar AS per barrel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,8 persen, menjadi 77,05 dollar AS per barrel.

Harga minyak naik hampir 2 persen dengan optimisme pemulihan ekonomi yang kuat di China. Hal ini mengimbangi kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS yang menyeret turun konsumsi di ekonomi terbesar dunia itu.

"Kami sampai pada titik di mana kami melihat beberapa short-covering karena ini adalah akhir bulan," kata analis Price Group Phil Flynn.

Sementara itu, sepanjang bulan Februari, Brent turun sekitar 0,7 persen, sementara WTI turun sekitar 2,5 persen.

Ekspektasi pemulihan permintaan di China mendukung kenaikan harga minyak dunia, di mana pasar menunggu data penting selama dua hari ke depan. Beberapa ekonom memperkirakan aktivitas pabrik negara ekonomi terbesar kedua dunia itu tumbuh pada Februari.

"Pemulihan ekonomi China akan mendorong permintaan komoditasnya lebih tinggi, dengan minyak berada di posisi yang paling diuntungkan," kata analis JPMorgan.

Sementara itu, ekspor minyak mentah Ural ke China dari pelabuhan Barat Rusia naik pada Februari dibandingkan bulan sebelumnya, karena biaya pengiriman yang lebih rendah dan permintaan yang meningkat.

Harga minyak diperkirakan akan naik di atas 90 dollar AS per barrel menjelang paruh kedua tahun 2023 karena permintaan China pulih dan produksi Rusia turun. Analis minyak JPMorgan mempertahankan perkiraan harga rata-rata 2023 mereka pada Brent di level 90 dollar AS per barrel.

Gubernur Federal Reserve AS Philip Jefferson mengatakan, kenaikan harga minyak dibatasi oleh kenaikan suku bunga AS setelah permintaan yang lebih kuat dari perkiraan untuk barang modal inti AS pada bulan Januari, dan inflasi untuk jasa yang tetap tinggi.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah memompa 28,97 juta barrel per hari (bpd) bulan ini. Sementara itu, data Administrasi Informasi Energi (EIA), produksi minyak mentah turun pada Desember menjadi 12,10 juta barrel per hari, terendah sejak Agustus 2022.

Namun, stok minyak mentah AS telah meningkat dan diperkirakan akan membukukan kenaikan 10 minggu berturut-turut.

 
Reprinted from Kompas , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend