Rilis data makroekonomi yang harus diantisipasi oleh traders di 2 pekan pertama Mei 2023 merupakan rangkaian rilis kebijakan suku bunga bank sentral global, serta rilis data NonFarm Payrolls (NFP) di AS.
Adapun, Bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunganya sebanyak 25 bps pada Kamis, 4 Mei 2023 pukul 01.00 WIB. Masih di hari yang sama, bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sekitar 25 bps-50 bps pada pukul 19.15 WIB. Selanjutnya, bank sentral Inggris yaitu Bank of England (BoE) diperkirakan juga akan kembali menaikkan suku bunganya sebanyak 25 bps pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 18.00 WIB.
Implikasi dari rangkaian rilis di atas berpotensi mendorong penguatan mata uang USD, EUR, dan GBP. Tingkat suku bunga acuan di negara-negara tersebut sudah tinggi, berpotensi hadirkan risiko perlambatan ekonomi dan resesi jika terus dinaikkan. Alhasil, ada peluang harga emas dapat rebound pasca berlanjutnya kenaikan suku bunga acuan dari negara-negara besar dunia.
1. Alasan di balik kenaikan suku bunga di global bisa berlanjut
Kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi pada pekan ini masih merupakan lanjutan dari rangkaian kenaikan suku bunga di global yang agresif. Masih berlanjutnya kenaikan suku bunga ini, dikarenakan perkembangan kinerja produktivitas manufaktur dan jasa (services) yang masih solid, di mana untuk mengetahui performa dari aktivitas tersebut, pelaku pasar melihat dari rilis Purchasing Manager Index atau PMI, yang mencakup PMI Manufacturing & PMI Services.
Adapun kinerja PMI ini dikatakan terkontraksi jika <50, dan sebaliknya menjadi indikator kinerja yang positif jika PMI Manufaktur berhasil ekspansif, yaitu jika rilis data berhasil >50
2. Antisipasi berlanjutnya kenaikan suku bunga AS, Eropa & Inggris
Traders juga harus mengantisipasi rilis data NFP pada Jumat, 5 Mei 2023 pukul 19.30 WIB. Pasalnya, konsensus memperkirakan NFP periode April 2023 akan mencatatkan perlambatan. Penambahan jumlah lapangan pekerjaan di AS diperkirakan hanya berkisar 190.000 pekerjaan, untuk periode Maret 2023 ada penambahan lapangan kerja di AS tercatat 236.000 pekerjaan, melambat dari capaian periode Februari 2023 sebanyak 326.000 pekerjaan.
Jika penciptaan lapangan kerja periode April 2023 memang benar melambat, maka setidaknya sudah 3 bulan berturut-turut NFP di AS mencatatkan penurunan.
3. Berpotensi melambat selama 3 bulan beruntun
Jika penambahan lapangan kerja pada rilis NFP untuk periode April 2023 ini kembali melandai, maka kecenderungannya kondisi ini menjadi salah satu indikasi semakin nyatanya tekanan pada perekonomian AS. Untuk data tingkat pengangguran di AS yang akan dirilis bersamaan dengan NFP, diperkirakan akan meningkat ke level 3,6 persen dari sebelumnya 3,5 persen pada Maret 2023.
Kondisi ini bisa meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar soal peluang terjadinya resesi global, sehingga pelaku pasar akan cenderung mengejar aset safe haven, dan harga emas pun bisa kembali melesat ke kisaran ±USD2000/troy ons. Di sisi lain, perkembangan ini akan cenderung memberatkan pergerakan indeks saham AS, serta USD juga akan cenderung melemah.
4. Memanfaatkan volatilitas saat suku bunga dan potensi resesi tinggi
Melihat ada peluang untuk memanfaatkan volatilitas harga emas dengan memasang posisi buy di jangka pendek hingga menengah, seiring rilis data kinerja perekonomian AS yang berpotensi menunjukkan perlambatan.
Terkait dengan peluang trading dari pergerakan USD yang diproyeksikan akan cenderung melemah, traders dimungkinkan untuk memasang posisi buy untuk GBP/USD dan EUR/USD. Sementara itu, para traders pun perlu melihat peluang untuk memasang posisi sell pada pasangan mata uang USD/JPY.
Sementara itu, harga minyak berpotensi bergerak menguat. Terlepas dari potensi kenaikan suku bunga acuan dan resesi, faktor yang menjadi katalis positif untuk mendorong penguatan harga minyak adalah pengurangan pasokan oleh OPEC+, serta kenaikan harga jual minyak ke Asia oleh Arab Saudi. Berdasarkan arah kebijakan para produsen minyak global tersebut, maka traders perlu melihat peluang untuk memasang posisi buy di jangka pendek dan menengah untuk minyak.