ILUSTRASI. Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia mempertimbangkan pembelian minyak mentah dari Rusia yang memberikan diskon besar-besaran menuai pro dan kontra. Meskipun hal itu bisa mengurangi tekanan kenaikan harga minyak tapi bisa menimbulkan risiko balasan daro Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.
Pernyataan Presiden dalam wawancara dengan Financial Times beberapa hari lalu menyebutkan, pertimbangan untuk bergabung dengan India, China, dan Turki untuk membeli minyak Rusia bertujuan mengimbangi peningkatan tekanan dari kenaikan biaya energi. Meskipun demikian Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati enggan mengomentari pernyataan Presiden ini.