Pound sterling melanjutkan reli hari ketiga dengan berbekal sejumlah rilis data ekonomi Inggris terbaru yang mengungguli estimasi pasar. GBP/USD melaju sekitar 1 persen hingga menginjak atas ambang 1.1200, sementara EUR/GBP terjun lebih dari 0.75 persen ke kisaran 0.8750-an.
Grafik GBP/USD Daily via TradingView
Laporan terbaru menunjukkan pertumbuhan GDP Inggris mencapai +0.2 persen pada kuartal kedua tahun 2022, atau lebih baik daripada estimasi awal yang hanya -0.1 persen. Sedangkan data neraca transaksi berjalan Inggris mencatat defisit sebesar 33 miliar pounds (5.3% dari GDP), jauh di bawah estimasi konsensus yang mencapai 44 miliar pounds.
Data neraca transaksi berjalan itu juga lebih rendah daripada defisit kuartal pertama yang mencapai 51.7 miliar pounds. Seiring dengan penurunan defisit dan kinerja positif GDP, prospek ekonomi Inggris diperkirakan tak seburuk perkiraan sebelumnya. Alhasil, pound sterling melanjutkan trayek rebound yang telah terbentuk sejak bank sentral Inggris (BoE) melancarkan operasi pasarnya pada hari Rabu.
Para analis masih memandang pound sterling dengan skeptis, karena BoE belum mengonfirmasi skala kenaikan suku bunga berikutnya. Salah satu motor penggerak reli GBP saat ini terletak pada langkah tegas BoE dalam menstabilkan situasi, serta ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan yang berukuran jumbo.
Apabila BoE gagal memenuhi ekspektasi pasar terkait suku bunga, Sterling terancam rontok lagi menjelang akhir tahun. Selain itu, Sterling juga tergolong mata uang yang peka risiko dan mudah terusik oleh perubahan sentimen global.