Harga emas turun ke sekitar level $1660 per troy ons di tengah belum meredanya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut guna mengendalikan inflasi.
Di sisi lain, penurunan harga emas relatif terbatas terlebih setelah IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023, seraya mengatakan “lebih dari sepertiga ekonomi global akan mengalami kontraksi pada tahun ini atau berikutnya”, dan “2023 akan terasa seperti resesi” bagi banyak orang.
Dalam waktu dekat, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada rilis notulen pertemuan The Fed terbaru pada dini hari nanti, dan rilis data inflasi AS pada Kamis (13 Oktober) besok untuk mencari petunjuk lebih lanjut terkait prospek suku bunga The Fed di masa mendatang.
Setelah sempat naik hingga 1684.02 dan diperdagangkan di atas indikator Supertrend, harga emas tampaknya gagal untuk rebound. Sebaliknya, harga emas kembali diperdagangkan di bawah indikator Supertrend, yang mengindikasikan bahwa harga emas saat ini berada dalam tren bearish. Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi turun ke sekitar level 1654.00, terutama jika terus bertahan di bawah area Resistance 1668.74-1676.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1676.00.