Bank Sentral Dovish, Dolar Australia Terkatrol Rumor Dari China
SeputarForex · 01 Nov 2022 2.2K Views

AUD/USD terpantau menggeliat sekitar 0.8 persen pada kisaran 0.6450-an pada awal perdagangan sesi Eropa hari ini (1/November). Keputusan bank sentral Australia (RBA) tadi pagi tak memberikan inspirasi positif bagi pelaku pasar, sedangkan sejumlah trader sudah mulai pasang mode "wait-and-see" menjelang pengumuman suku bunga yang lebih krusial dari Federal Reserve. Di sisi lain, sebuah rumor dari China justru memercikkan minat risk-on di kalangan pelaku pasar.

AUDUSD Daily Grafik AUD/USD Daily via TradingView

RBA tadi pagi menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2.85 persen, kemudian memberikan isyarat untuk memperlambat kenaikan lanjutan. Kendati trader sudah memperkirakan besaran "rate hike" kali ini, rangkaian pernyataan RBA menyiratkan sikap yang lebih dovish daripada ekspektasi pasar.

Rincian pernyataan RBA lainnya tak kalah pesimistis. RBA menaikkan proyeksi inflasi dari 7.8% menjadi 8.0% untuk tahun 2022, serta dari 4.3% menjadi4.75% untuk tahun 2023. Padahal proyeksi pertumbuhan GDP diturunkan dari 1.8% menjadi 1.5% untuk 2023 dan dari 1.7% menjadi 1.5% untuk 2024.

Analis dari Westpac menilai pernyataan RBA menandakan mereka akan memperlambat laju kenaikan suku bunga sembari mengevaluasi dampak kebijakan terhadap perekonomian. Namun, Westpac berpendapat RBA tetap harus terus menaikkan suku bunga dalam jangka waktu lebih lama agar dapat menekan inflasi.

Proyeksi tersebut bukanlah suatu faktor yang suportif bagi dolar Australia, karena menandakan RBA akan menjadi salah satu bank sentral pertama yang mengerem siklus pengetatan moneter pasca COVID. Kendati demikian, AUD/USD cenderung menguat hari ini lantaran pelaku pasar tengah menantikan konfirmasi kebijakan suku bunga The Fed besok.

Aussie juga tersokong oleh perbaikan sentimen risiko pasar global hari ini, sehubungan dengan merebaknya rumor bahwa China akan mengakhiri kebijakan nol COVID yang telah memicu lockdown berulang kali selama lebih dari satu tahun terakhir. Banyak pihak menganggap pendekatan nol COVID sebagai salah satu penghambat pemulihan ekonomi, sehingga pasar menyambut hangat sinyal penghapusan kebijakan tersebut.

Reprinted from SeputarForex , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend