Permintaan Semakin Turun, Harga Minyak Terkoreksi

Kontan · 18 Nov 2022 159 Views

ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pump jack operates in front of a drilling rig at sunset in an oil field in Midland, Texas U.S. August 22, 2018. REUTERS/Nick Oxford/File Photo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia masih terkoreksi. Kamis (17/11), per pukul 19.00 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2022 berada di US$ 84,19 per barel. Angka ini turun 3,07%, dari posisi di akhir Oktober 2022.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penurunan harga minyak yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh turunnya permintaan minyak dunia akibat kemerosotan ekonomi. Di kuartal IV-2022, permintaan minyak dunia diperkirakan akan kontraksi 340.000 barel per hari secara tahunan.

Reprinted from Kontan , the copyright all reserved by the original author.

futures

Affected Trading Instrument

TRADE

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Affected Trading Instrument

Recommend

Kenaikan US Dollar: Antisipasi Thanksgiving Holiday

Ini Alasan SKK Migas Terus Kejar Target Produksi Minyak RI 1 Juta Barel

Outlook GBPUSD: Kembali ke 1.25000 Terkait Rilis PMI UK

OPEC+ Tunda Pertemuan, Harga Minyak Dunia Turun

Stabilitas USD di Level 103.00 Jelang Libur Thanksgiving

Indeks Nikkei Naik 0,29 Persen

Tensi Hamas-Israel: Gencatan Senjata 4 Hari, USDCHF Melemah

Top Trader Mingguan

WTI Naik Pengaruh Konflik Timur Tengah yang Masih Berlanjut

Minyak Berpotensi Naik ke Sekitar Level 78.44

Minyak naik dua persen didorong perkiraan kurangnya pasokan OPEC

Maxco x CuanTime Gathering

Usai Dipecat, Mantan Bos ChatGPT Gabung ke Microsoft

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Produksi OPEC+

Harga Minyak Dunia Alami Rebound