Harga emas kembali diperdagangkan di atas $1800 per troy ons seiring berlanjutnya aksi jual pada mata uang Dolar AS. Sempat tertekan setelah rilis data ketenagakerjaan AS berhasil melampaui forecast, emas kemudian berhasil menguat karena pasar tetap berekspektasi jika Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
Selain itu, keputusan China untuk memperlonggar pembatasan sosialnya meningkatkan risk appetite investor, sehingga hal ini semakin membebani mata uang Dolar AS.
Selanjutnya, fokus para pelaku pasar akan tertuju pada rilis serangkaian laporan ekonomi AS seperti data aktivitas jasa, sentimen konsumen, inflasi, serta kebijakan moneter The Fed pada pekan depan.
Harga emas turun ke sekitar level $1780 per troy ons lalu kembali bangkit dan diperdagangkan di atas indikator Supertrend. Momentum tren kenaikan jangka pendek masih bisa berlanjut hingga 1821.00 jika emas terus bertahan di atas area Support 1801.57-1792.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke bawah level 1792.00.