Harga emas mendekati level $1900 per troy ons setelah sebuah data menunjukkan bahwa tingkat inflasi AS kembali turun, dan memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
Tingkat inflasi AS dilaporkan mengalami penurunan enam bulan berturut-turut menjadi 6,5%, atau sejalan dengan ekspektasi pasar.
Pasca rilis data tersebut, para pelaku pasar saat ini bertaruh bahwa bank sentral akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya menjadi 25 basis poin pada pertemuan berikutnya setelah sempat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Desember.
Di sisi lain, investor juga masih bersikap hati-hati, terlebih setelah beberapa pejabat The Fed menyampaikan pernyataan yang cenderung hawkish pada pekan ini.
Secara teknikal, tren kenaikan harga emas tampaknya masih berpotensi berlanjut. Pergerakan harga emas yang masih terus bertahan di atas indikator Supertrend menjadi salah satu sinyal bahwa tren harga emas saat ini masih berada dalam tren bullish. Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi naik ke sekitar level 1901.00, terutama jika terus bertahan di atas area Support 1890.28-1885.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke bawah level 1885.00.