Harga emas naik ke sekitar $1950 per troy ons di tengah pelemahan Dolar AS. Selain itu, data ekonomi AS yang mengecewakan, pendapatan perusahaan yang cenderung mixed, dan pernyataan sejumlah pejabat The Fed juga menopang kenaikan emas.
Para pelaku pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga menjadi 25 bps pada pertemuan berikutnya. Fokus dalam waktu dekat akan tertuju pada rilis serangkaian data ekonomi AS seperti pertumbuhan PDB Q4, pesanan barang tahan lama, indeks harga PCE, serta data pendapatan dan pengeluaran pribadi.
Secara teknikal, harga emas masih berada dalam tren bullish. Hal ini diindikasikan oleh pergerakan di atas indikator Supertrend. Dalam jangka pendek, emas masih berpotensi naik ke sekitar level 1953.00 jika terus bertahan di atas area Support 1942.28-1937.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke bawah level 1937.00.
