Chicago (ANTARA) - Harga emas berbalik menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), kembali bertengger di atas level psikologis 1.750 dolar AS setelah mencatat kerugian selama enam hari berturut-turut ditopang oleh greenback atau dolar AS yang melemah. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 12,8 dolar AS atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 1.761,20 dolar AS per ounce.
Emas berjangka anjlok 14,5 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.748,40 dolar AS pada Senin (22/8/2022), setelah jatuh 8,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.762,90 dolar AS pada Jumat (19/8/2022), dan tergelincir 5,50 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.771,20 dolar AS pada Kamis (18/8/2022).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mundur pada Selasa (23/8/2022), tetapi masih diperdagangkan di sekitar tertinggi enam minggu.
Dolar sebagian besar didukung oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed pekan lalu, yang menunjukkan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga.
Emas dapat diperdagangkan dalam volatilitas tinggi minggu ini karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat (26/8/2022).
Data ekonomi yang dirilis Selasa (23/8/2022) juga mendukung emas. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global Flash berada di 51,3 pada Agustus, turun dari 52,2 pada Juli dan menandakan kondisi operasi yang lemah di seluruh sektor manufaktur.
Indeks Aktivitas Bisnis Jasa-jasa AS dari S&P Global Flash tercatat 44,1 pada Agustus, turun dari 47,3 pada Juli dan menunjukkan pengurangan lebih lanjut dalam aktivitas jasa-jasa secara keseluruhan.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS turun 12,6 persen pada Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 511.000.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 14,8 sen atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 19,026 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,4 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 876,4 dolar AS per ounce.
Emas berjangka anjlok 14,5 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.748,40 dolar AS pada Senin (22/8/2022), setelah jatuh 8,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.762,90 dolar AS pada Jumat (19/8/2022), dan tergelincir 5,50 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.771,20 dolar AS pada Kamis (18/8/2022).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mundur pada Selasa (23/8/2022), tetapi masih diperdagangkan di sekitar tertinggi enam minggu.
Dolar sebagian besar didukung oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed pekan lalu, yang menunjukkan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk mengurangi laju kenaikan suku bunga.
Emas dapat diperdagangkan dalam volatilitas tinggi minggu ini karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat (26/8/2022).
Data ekonomi yang dirilis Selasa (23/8/2022) juga mendukung emas. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global Flash berada di 51,3 pada Agustus, turun dari 52,2 pada Juli dan menandakan kondisi operasi yang lemah di seluruh sektor manufaktur.
Indeks Aktivitas Bisnis Jasa-jasa AS dari S&P Global Flash tercatat 44,1 pada Agustus, turun dari 47,3 pada Juli dan menunjukkan pengurangan lebih lanjut dalam aktivitas jasa-jasa secara keseluruhan.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS turun 12,6 persen pada Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 511.000.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 14,8 sen atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 19,026 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,4 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 876,4 dolar AS per ounce.