Inflasi AS Mereda berkat Turunnya Harga BBM
Kompas · 15 Nov 2023 1.2K Views

NEW YORK, KOMPAS.com - Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan inflasi indeks harga konsumen (CPI) pada bulan Oktober 2023 mengalami penurunan. Hal ini tercermin pada indeks harga konsumen yang turun dari 3,7 persen pada September 2023 jadi 3,2 persen pada Oktober 2023. Penurunan inflasi pada Oktober disebabkan oleh turunnya harga BBM.

Ekonom senior di Wells Fargo Economics Sarah House mengatakan tekanan harga masih belum terlihat pada Oktober, dan mungkin memerlukan waktu untuk kembali ke kondisi sebelum pandemi Covid-19

“Tren disinflasi sedang terjadi,” kata House mengutip CNBC.

“Tetapi kita sedang memasuki bagian yang lebih sulit dari siklus ini,” lanjut House.

Indeks CPI adalah barometer utama inflasi, yang mengukur seberapa cepat kenaikan harga-harga kebutuhan, mulai dari buah-buahan dan sayur-sayuran hingga kebutuhan sekunder di AS.

“Inflasi perlahan namun terus moderat, dan semua garis tren terlihat bagus,” kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody’s Analytics.

“Rasanya inflasi tahun depan sudah sangat dekat dengan target (Federal Reserve), dan hal ini akan membuat konsumen Amerika merasa nyaman,” tambahnya.

Walau terjadi penurunan inflasi, namun itu belum sesuai dengan target The Fed dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 2 persen.

Pada Oktober 2023, harga bensin mengalami penurunan 5 persen. Harga bensin kelas reguler turun sekitar 33 sen per galon pada 2 Oktober-30 Oktober, dari 3,8 dollar AS per galon menjadi 3,47 dollar AS per galon.

Adapun tekanan inflasi yang tinggi sempat terjadi secara global, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Sementara itu, rantai pasok terhambat ketika perekonomian AS dimulai kembali selama pandemi Covid-19, sehingga menaikkan harga barang.

 
Reprinted from Kompas , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

Dolar menguat menyusul turunnya data klaim pengangguran AS

Antara · 23 Nov 2023 365.2K Views

NZD/USD Naik ke Pertengahan 0,6000-an, Puncak Baru Harian di Tengah Pelemahan USD

FXStreet · 23 Nov 2023 105.4K Views

Outlook GBPUSD: Kembali ke 1.25000 Terkait Rilis PMI UK

Maxco · 23 Nov 2023 185.4K Views

Prakiraan EUR/USD: Bearish Sementara di Bawah 1,0900

FXStreet · 23 Nov 2023 38.5K Views

Stabilitas USD di Level 103.00 Jelang Libur Thanksgiving

Maxco · 22 Nov 2023 147.8K Views

Analisis AUD/USD: Perpanjang Penurunan Penolakan yang Terinspirasi Risalah FOMC yang Hawkish dari SMA 200-Hari

FXStreet · 22 Nov 2023 23.4K Views

Tensi Hamas-Israel: Gencatan Senjata 4 Hari, USDCHF Melemah

Maxco · 22 Nov 2023 154K Views

EUR/USD Berhasil Bertahan di Atas Level 1,0900, Potensi Bullish Tampak Utuh

FXStreet · 22 Nov 2023 5.1K Views

Ekspektasi Suku Bunga Fed Picu USD ke Level 103.00

Maxco · 21 Nov 2023 8.8K Views

EUR/USD Berada di Dekat Level Tertinggi Sejak Agustus, di Sekitar Pertengahan 1,0900-an

FXStreet · 21 Nov 2023 3.4K Views

Rekomendasi Saham AS: Nilai Kepemilikan Walmart Tembus $5,4 Miliar pada Akhir Q2 2023

Maxco · 20 Nov 2023 4.3K Views

USD/CHF Bergerak di Bawah 0,8850 karena Pasar Memandang Pasar Tenaga Kerja AS yang Mendingin

FXStreet · 20 Nov 2023 3.4K Views

Karyawan Ogah Balik Kerja ke Kantor, Amazon Kasih 'Hukuman' Ini

detik · 20 Nov 2023 54.4K Views