NEW YORK, KOMPAS.com - Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan inflasi indeks harga konsumen (CPI) pada bulan Oktober 2023 mengalami penurunan. Hal ini tercermin pada indeks harga konsumen yang turun dari 3,7 persen pada September 2023 jadi 3,2 persen pada Oktober 2023. Penurunan inflasi pada Oktober disebabkan oleh turunnya harga BBM.
Ekonom senior di Wells Fargo Economics Sarah House mengatakan tekanan harga masih belum terlihat pada Oktober, dan mungkin memerlukan waktu untuk kembali ke kondisi sebelum pandemi Covid-19
“Tren disinflasi sedang terjadi,” kata House mengutip CNBC.
“Tetapi kita sedang memasuki bagian yang lebih sulit dari siklus ini,” lanjut House.
Indeks CPI adalah barometer utama inflasi, yang mengukur seberapa cepat kenaikan harga-harga kebutuhan, mulai dari buah-buahan dan sayur-sayuran hingga kebutuhan sekunder di AS.
“Inflasi perlahan namun terus moderat, dan semua garis tren terlihat bagus,” kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody’s Analytics.
“Rasanya inflasi tahun depan sudah sangat dekat dengan target (Federal Reserve), dan hal ini akan membuat konsumen Amerika merasa nyaman,” tambahnya.
Walau terjadi penurunan inflasi, namun itu belum sesuai dengan target The Fed dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 2 persen.
Pada Oktober 2023, harga bensin mengalami penurunan 5 persen. Harga bensin kelas reguler turun sekitar 33 sen per galon pada 2 Oktober-30 Oktober, dari 3,8 dollar AS per galon menjadi 3,47 dollar AS per galon.
Adapun tekanan inflasi yang tinggi sempat terjadi secara global, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Sementara itu, rantai pasok terhambat ketika perekonomian AS dimulai kembali selama pandemi Covid-19, sehingga menaikkan harga barang.