Timeframe merupakan komponen penting dalam aktifitas trading. Keberadaannya bisa dibilang sangat dekat sekali dengan para trader. Mengapa tidak? Timeframe dibutuhkan oleh semua golongan, tak peduli apakah anda seorang trader pemula atau trader profesional sekalipun pasti sama-sama membutuhkan timeframe untuk keperluan analisis.
Saking pentingnya, timeframe merupakan komponen utama yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum memutuskan strategi trading. Oleh karena itu, tak jarang pemilihan timeframe bisa menjadi hal yang sangat memusingkan bagi sebagian kalangan trader.
Kenapa tidak, jumlah timeframe yang tidak sedikit seringkali membuat para trader bingung menentukan timeframe trading yang tepat. Terlepas dari strategi trading yang digunakan, banyak trader yang bingung apakah sebaiknya menggunakan timeframe kecil atau timeframe besar untuk acuan trading mereka.
Oleh karena itu, guna mengatasi permasalahan tersebut beberapa trader menerapkan teknik trading yang dinamakan Multiple Timeframe Analysis (MTA). Teknik ini menggunakan dua atau lebih timeframe dalam pelaksanaannya. Normalnya para trader menggunakan tiga jenis timeframe, timeframe pertama sebagai trend detector, timeframe kedua sebagai konfirmator, dan timeframe ketiga sebagai timeframe eksekusi.
Teknik MTA ini dapat diterapkan hampir di semua jenis gaya trading. Hanya saja yang paling sering menggunakan teknik ini adalah para scalper yang sering keluar masuk pasar dengan cepat. Karena mereka lebih sering keluar-masuk pasar, maka mereka tentu harus masuk pada peluang yang benar-benar profitable saja. Masalahnya adalah, akan sangat sulit mencari entry yang berkualitas (entry dengan peluang profitabilitas yang tinggi) pada timeframe yang rendah.
Maka dari itu, mayoritas para scalper menyiasati hal ini dengan melakukan teknik analisa multi timeframe (MTA) ini pada strategi scalping yang mereka terapkan. Dengan begitu, teknik analisa multi timeframe ini sangat cocok digunakan untuk mereka yang suka berscalping ria.
Sesuai dengan namanya, cara trading Multi Time Frame adalah jenis analisa yang memanfaatkan lebih dari satu time frame untuk memprediksi pergerakan harga dalam pasar. Kita bisa menggunakan dua timeframe yang berbeda untuk menganalisa, namun yang paling sering digunakan adalah teknik MTA tiga timeframe. Tiga timeframe tersebut adalah timeframe besar, timeframe kecil/konfirmasi, dan terakhir adalah timeframe eksekusi.
Memeriksa kondisi di timeframe besar adalah hal terpenting dalam teknik ini. Timeframe besar biasanya digunakan untuk mencari dan menentukan tren utama. Hal ini penting dilakukan agar kita hanya entry posisi berdasarkan tren yang ada. Karena pada timeframe besar hanya untuk mengetahui tren apa yang sedang berlangsung, maka biasanya para trader meletakkan indikator pembaca tren seperti Average Directional Movement Index (ADX), Moving Average (MA), atau indikator tren lainnya pada timeframe besar ini.
Selanjutnya adalah timeframe kecil atau biasanya disebut juga timeframe konfirmator. Pada timeframe ini biasanya trader akan mengkonfirmasi keberadaan tren dengan menggunakan indikator teknikal atau dengan price action. Sebagai contoh kasus, kita berhasil mengidentifikasi tren bullish pada timeframe besar, maka indikator teknikal atau price action pada timeframe kecil juga harus menunjukkan sentimen yang sama.
Yang terakhir adalah timeframe eksekusi. Tak banyak yang bisa dijelaskan pada timeframe ini karena sesuai namanya, timeframe eksekusi hanya digunakan untuk mengeksekusi (membuka/menutup) posisi. Eksekusi posisi hanya bisa dilakukan jika terdapat sinyal trading yang sesuai dengan timeframe besar dan timeframe kecil. Melanjutkan contoh kasus diatas, maka pada timeframe eksekusi ini anda hanya berfokus untuk mencari posisi buy saja karena sentimen bullish pada timeframe besar dan timeframe kecil sudah berhasil terkonfirmasi. Jika sinyal buy muncul pada timeframe eksekusi, maka barulah anda bisa membuka posisi buy.
Setelah mengetahui cara kerja teknik MTA ini, kita bisa menyimpulkan bahwasanya teknik ini sebenarnya membantu kita untuk mencari entry yang sesuai dengan arah pasar. Cara kerja teknik ini mengharuskan kita untuk melihat pergerakan di beberapa timeframe yang berbeda sehingga secara tidak langsung akan memfilter sinyal trading yang terbentuk nantinya. Sedangkan untuk eksekusinya sendiri, anda bisa menggunakan strategi trading masing-masing karena pada dasarnya teknik MTA ini tidak membutuhkan strategi trading yang sepesifik.
Banyak sekali strategi scalping yang bisa anda gunakan seperti:
Setelah menentukan strategi scalping apa yang akan digunakan, agar barulah kita bisa memulai teknik analisa multi timeframe ini. Berikut caranya:
Kurang lebih begitulah urutan dalam teknik MTA ini. Pastikan anda melakukannya dengan urut agar mendapatkan hasil yang optimal.
Pada dasarnya teknik MTA ini hanya sebagai alat bantu untuk memfilter tren agar bisa mendapatkan entry yang sesuai dengan arah yang benar sehingga teknik MTA sangat memungkinkan untuk digunakan dengan beragam macam strategi trading.
Akhir kata, selalu ingat dan pahami risiko serta money management sebelum bertransaksi! Karena diakui atau tidak, money management berperan penting dalam kesuksesan bertrading. Tidak ada strategi trading yang benar-benar bisa menjanjikan keuntungan yang absolut. Akan tetapi penggunaan money dan risk management yang tepat bisa menjadikan strategi trading yang sederhana menjadi sumber keuntungan yang konsisten.