Harga emas bertahan di sekitar level $1710 per troy ons di tengah sikap wait and see pasr menjelang rilis inflasi AS. Data tersebut diperkirakan turun dari 8.5% menjadi 8.1% secara Year on Year (YoY). Data inflasi AS yang naik lebih tinggi dari proyeksi berpeluang menekan harga emas lebih lanjut karena dapat mendukung rencana kenaikan suku bunga secara agresif oleh The Fed.
Di tempat terpisah, Reuters melaporkan bahwa permintaan emas fisik di pasar Asia tetap tinggi di tengah terjadinya penurunan pada harga emas.
Harga emas gagal menembus ke atas level $1730 per troy ons dan kembali dibayangi aksi jual. Di saat yang sama, pergerakan harga juga berada di bawah indikator Supertrend yang mengindikasikan potensi turun lebih lanjut. Dalam jangka pendek, emas berpotensi turun ke sekitar level 1710.00 jika terus terjebak di bawah area 1717.37-1721.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1721.00.
