Emas Stabil, Tapi CPI AS Membuat Prospek Menjadi Gelap
INFOREX · 14 Sep 2022 378 Views


Harga emas bertahan tepat di atas $1.700 pada hari Rabu, tetap di bawah tekanan setelah data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan penguatan dolar yang lebih besar dalam beberapa minggu mendatang.

Spot emas stabil di sekitar $1.701.87 per ounce, sementara emas berjangka Desember turun 0,3% menjadi $1.712.25 per ounce pada 19:21 ET (23:21 GMT).

Harga emas batangan anjlok pada hari Selasa setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan berhenti di jalur pengetatan tahun ini. Spot emas sempat menembus di bawah $1.700- level yang telah menjadi titik dukungan utama untuk logam kuning tahun ini.

Analis memperkirakan kerugian emas akan semakin dalam secara substansial jika harga menembus dengan andal di bawah level $1.700.

Dolar menguat setelah data CPI, melonjak 1,7% pada hari Selasa dan kembali mendekati level tertinggi 20 tahun, yang selanjutnya menekan harga logam.

Investor menahan diri dari melakukan perdagangan besar pada emas menjelang pertemuan Fed minggu depan, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Inflasi yang keras kemungkinan akan memacu kenaikan serupa ketika bank bertemu pada bulan November.

Logam mulia lainnya juga tertekan oleh dolar yang kuat pada hari Rabu. Perak berjangka anjlok 0,9%, sementara platinum kehilangan 0,2%.

Emas dan rekan-rekan logam mulianya telah jatuh secara substansial dari puncak yang dicapai pada awal tahun, karena kenaikan tajam suku bunga membuat investor mencari hasil yang lebih baik dalam dolar dan utang negara.

Di antara logam industri, harga tembaga datar pada hari Rabu, setelah anjlok lebih dari 2% di sesi sebelumnya. Kekuatan dolar adalah faktor terbesar di balik kerugiannya.

Harga logam merah cenderung lebih tinggi selama beberapa sesi terakhir karena para pedagang memperkirakan pasokan yang lebih ketat yang berasal dari pemogokan di Escondida Chili, tambang tembaga terbesar di dunia.

Tetapi pertumbuhan ekonomi yang melambat di seluruh dunia, terutama karena suku bunga terus meningkat, diperkirakan akan mengurangi permintaan dan mengimbangi ketatnya pasokan.

Reprinted from INFOREX , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend