Emas berjangka mencoba untuk stabil selama sesi Asia hari Selasa setelah penurunan kuat sehari sebelumnya, tapi di bawah trading yang terkendali, nilainya masih turun.
Pada bursa COMEX, divisi perdagangan emas di New York Mercantile Exchange, kontrak berjangka logam mulia untuk pengiriman Desember mencapai $1.682, naik 0,25% pada pukul 08:50 waktu London. Namun, mencoba sekuat tenaga untuk tetap di atas level terendah dua tahun, kuotasi emas masih jatuh ke $1.667 pada pukul 13:50.
Namun, logam mulia itu goyah pada hari Senin di tengah tekanan paling kuat karena ekspektasi rapat Federal Reserve sehingga emas merosot ke level-level terendah sejak musim semi 2020. Keputusan Fed (saat ini dan di masa depan) dapat menentukan takdir masa depan dalam waktu dekat.
Pasar mengharapkan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga setidaknya 0,75 poin. Probabilitas kenaikan sebesar 1% tidak dikecualikan, karena indeks harga konsumen (CPI) yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa inflasi di Amerika Serikat tetap sangat tinggi.
Kenaikan suku bunga yang besar seperti itu kemungkinan akan menambah tekanan pada sektor energi, penambangan logam dan industri agrikultur. Singkatnya, untuk seluruh ekonomi negara.
Jelas bahwa langkah drastis dari bank sentral seperti itu (serta bank-bank sentral lainnya) tidak hanya akan mengurangi permintaan, tapi juga memperkuat pertumbuhan dolar. Dan dolar yang kuat, seperti yang anda ketahui, menghantam nilai dari semua komoditas.
Sejauh ini, indeks USD, yang mencerminkan rasio dolar AS terhadap enam mata uang utama, tumbuh 0,40% ke 110,18 ketika artikel ini ditulis.
Sementara itu, lembaga-lembaga pengelola dana telah meninggalkan emas. Hedge funds dan manajer-manajer investasi telah mengambil sikap bearish pada logam mulia. Dalam sepekan sebelum 13 September, net position dari spekulan besar (seperti hedge funds) dalam kontrak berjangka dan option untuk emas berubah dari long ke short. Ini diketahui pada hari Jumat, 16 September, berkat pernyataan dari American Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
Volume net short speculative position dalam kontrak berjangka dan option utnuk emas mencapai ke 10.132 kontrak (tertinggi selama tujuh periode pelaporan terakhir), sementara sepekan sebelumnya volume net long position sebesar 1.217 kontrak. Volume long speculative position dalam kontrak berjangka dan option turun ke 90.604 kontrak, yaitu, ke level terendah dalam empat tahun.
Sebagian investor yakin bahwa harga emas akan jatuh semakin rendah dan ini akan berlanjut hingga pernyataan Fed mengenai inflasi menjadi moderat. Ahli lainnya mempertahankan pandangan bahwa emas akan menerima dukungan dari meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi.