Seputarforex - Harga emas jatuh hampir dua persen di sesi perdagangan Jumat (23/September) malam ini akibat penguatan Dolar dan yield obligasi AS. XAU/USD anjlok 1.57% ke $1644.64, level terendah sejak April 2020.
Sementara itu, harga emas spot turun 1.4% ke $1646.89 per ounce, dan harga emas futures di Comex New York turun 1.6% ke $1654.80. Apresiasi Dolar AS juga membuat emas fisik melanjutkan penurunan mingguan.
Dalam pengumuman kebijakan moneter terbarunya, bank sentral AS menaikkan suku bunga 75 basis poin sesuai ekspektasi banyak pihak. Harga emas tak langsung menurun pasca pengumuman tersebut karena pasar sudah mengantisipasinya. Namun, efek penguatan Dolar AS menjadi pukulan besar di pasar emas hari ini.
Harga emas sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga, karena tingginya suku bunga membuat Dolar AS ikut terdongkrak. Bahkan, ketidakpastian politik dan keuangan tak mampu menambah daya tarik emas sebagai safe haven. Tim analis Fitch Solutions memperkirakan bahwa harga emas akan diperdagangkan sideways di sisa tahun 2022 ini.
Senada, Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan bahwa emas dan logam-logam investasi lainnya masih akan tertekan oleh pandangan optimis pasar terhadap kebijakan Fed rate hike. "Emas dan logam-logam investasi lainnya seperti perak dan platinum tampak akan terus tertekan sampai (optimisme) pasar terhadap hawkish Fed mencapai puncaknya," kata Hansen.