Harga emas turun ke bawah level $1640 per troy ons atau level terendah sejak April 2020, terbebani oleh menguatnya Dolar AS dan melonjaknya imbal hasil Treasury AS. Kondisi ini mencerminkan adanya peningkatan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh The Fed, yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Federal Reserve pada pekan sebelumnya telah memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya secara berturut-turut guna menurunkan inflasi.
Selain The Fed, European Central Bank (ECB) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, terlebih setelah salah satu anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengatakan bahwa kenaikan inflasi di Zona Euro kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Harga emas gagal bergerak naik lebih lanjut, dan kembali diperdagangkan di bawah indikator Supertrend. Hal ini mengindikasikan bahwa harga emas saat ini berada dalam tren bearish dan berpotensi bergerak turun lebih lanjut ke sekitar level 1626.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1653.00.