Seputarforex - Setelah melonjak nyaris 2% kemarin, harga emas mengerem kenaikannya di sesi perdagangan Kamis (29/September) malam ini. Harga emas spot turun 0.7% ke $1,648.39 per ounce pada pukul 14:40 GMT dan harga emas futures anjlok 0.8% ke $1,657.10. Namun, saat berita ini ditulis, harga emas mulai naik tipis kembali dengan XAU/USD yang diperdagangkan di $1,660.19.
Pergerakan harga emas dalam beberapa waktu terakhir, berkorelasi erat dengan Dolar AS. Kedua safe-haven ini saling bersaing mendapatkan pembeli, meski Dolar AS kerap menang karena terdukung oleh agresivitas kenaikan suku bunga The Fed. Indeks Dolar AS melanjutkan penurunan dua harinya malam ini, sehingga emas mendapat celah untuk kembali ke kisaran $1,600.
Menurut analisis Edward Moya dari OANDA, emas akan melemah jika Dolar AS melanjutkan reli. Lagipula, data ekonomi AS masih mendukung argumen untuk The Fed melanjutkan kenaikan suku bunga. Klaim Pengangguran mingguan AS turun dari 215,000 menjadi 193,000. Hal itu berarti bahwa sektor ketenagakerjaan AS tangguh menghadapi kenaikan suku bunga di tengah memanasnya inflasi.
Hal tersebut berarti bahwa kenaikan harga emas, walaupun cukup tinggi kemarin, tak akan berlangsung lama. Vandana Bharti selaku direktur riset komoditas di SMC Global Securities mengatakan,"Ini hanyalah lonjakan sementara yang dialami harga emas. Emas secara bertahap sudah kehilangan daya tariknya sebagai aset safe haven. Selain itu, pemicu bearish emas masih banyak saat ini seiring dengan kenaikan suku bunga yang dijadwalkan oleh The Fed."
Sejumlah pejabat The Fed masih menunjukkan pandangan hawkish. Presiden The Fed St. Louis, James Bullard tak menampik interpretasi pasar terhadap proyeksi dot plot The Fed untuk menaikkan suku bunga. "Jika Anda melihat titik-titiknya (dot plot), tampak bahwa komite mengekspektasikan cukup banyak pergerakan tambahan tahun ini," kata Presiden Fed St. Louis James Bullard yang dikutip Yahoo! Finance. "Saya pikir itu sudah dicerna oleh pasar dan tampaknya merupakan interpretasi yang tepat."
