Seputarforex - Reli harga emas terbentur oleh penguatan Dolar AS dan yield obligasi US Treasury. Di sesi perdagangan Rabu (05/Oktober) malam ini, harga emas futures anjlok 0.8% ke $1,717.10 per ounce. Sedangkan harga emas spot turun 1.1% ke $1,708.20 per ounce. Penurunan harga emas masih berlanjut saat berita ini ditulis, dengan XAU/USD yang diperdagangkan di $1,709.10.
Dua data ekonomi berdampak tinggi yang dirilis oleh AS malam ini, kembali memantik ekspektasi kenaikan suku bunga. Data ADP Employment Change yang kerap dijadikan prediksi data NFP AS, menunjukkan kenaikan. Sektor non-pertanian AS menambah 208k pekerjaan pada bulan September 2022, dari 185,00 sebelumnya. Demikian pula dengan PMI Jasa AS yang mencetak level 56.7, lebih tinggi daripada ekspektasi.
Data-data tersebut membangkitkan Dolar AS lebih dari 1% dan yield obligasi yang merangkak naik menjauhi level rendah. Sebaliknya, harga emas yang mulai meniti reli kenaikan, kini kembali turun. Analis David Meger dar High Ridge Futures mengamini bahwa penurunan harga emas hari ini disebabkan oleh kenaikan Dolar dan Yield, menghentikan bullish emas dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Fokus pasar kini tertuju pada data Ketenagakerjaan AS pada Jumat nanti. Meger menambahkan, "The Fed sangat fokus pada data ketenagakerjaan saat ini. Kita sudah mengetahui sedikit petunjuk, yakni perlambatan dalam sektor manufaktur. Namun, jika kita mendapatkan data ketenagakerjaan yang lebih baik daripada ekspektasi, maka harga emas bakal kecewa."
Sebagian besar analis masih memproyeksikan harga emas bearish di sisa tahun 2022 ini. Alasan utamanya masih pada kenaikan suku bunga agresif yang ditetapkan The Fed demi meredam kenaikan inflasi. Risiko penurunan tetap ada untuk emas karena "bank sentral utama diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga secara agresif untuk memerangi lonjakan inflasi," demikian tulis ICICI Bank yang dikutip dari Investing.
