Harga emas turun ke bawah level $1630 per troy ons dan mendekati posisi terendah sejak April 2020, terbebani oleh reli Dolar AS dan imbal hasil Treasury di tengah tetap tingginya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga secara agresif hingga inflasi turun.
Sementara itu, sebuah laporan yang dirilis oleh The Fed pada Rabu (19 Oktober) kemarin menunjukkan adanya pelemahan dalam prospek ekonomi AS akibat tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga.
Terlepas dari kabar tersebut, para pelaku pasar saat ini masih memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan depan, terlebih setelah beberapa pejabat The Fed mempertahankan sikap hawkish-nya terkait suku bunga.
Aksi jual yang terjadi pada emas masih terus berlanjut hingga membuat harga emas terus bertahan di bawah indikator Supertrend. Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi turun ke sekitar level 1614.00, terutama jika terus bertahan di bawah area 1629.41-1637.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke atas level 1637.00.