Kabar Gembira Bund, Harga Emas Pegadaian Melesat Lho
CNBC Indonesia · 07 Nov 2022 802 Views


Jakarta, CNBC Indonesia
- Harga emas batangan di Pegadaian terpantau melesat lebih dari 1% pada Minggu (6/11/2022), di mana emas Antam UBS melesat lebih dari 2%.

Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 987.000, melonjak 1,54% atau Rp 15.000. Emas ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

 

Satuan Harga ANTM Hari Ini Perubahan (Rp) Perubahan (%)
0,5 Rp546.000 Rp8.000 1,49%
1 Rp987.000 Rp15.000 1,54%
2 Rp1.913.000 Rp32.000 1,70%
3 Rp2.843.000 Rp47.000 1,68%
5 Rp4.702.000 Rp78.000 1,69%
10 Rp9.346.000 Rp155.000 1,69%
25 Rp23.234.000 Rp388.000 1,70%
50 Rp46.385.000 Rp775.000 1,70%
100 Rp92.688.000 Rp1.551.000 1,70%
250 Rp231.445.000 Rp3.878.000 1,70%
500 Rp462.672.000 Rp7.757.000 1,71%
1000 Rp925.302.000 Rp15.515.000 1,71%

 

Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 956.000, melonjak 1,7%. Emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.

 

Satuan Harga Emas Retro Hari Ini Perubahan (Rp) Perubahan (%)
0,5 Rp511.000 Rp8.000 1,59%
1 Rp956.000 Rp16.000 1,70%
2 Rp1.891.000 Rp30.000 1,61%
3 Rp2.810.000 Rp46.000 1,66%
5 Rp4.668.000 Rp75.000 1,63%
10 Rp9.279.000 Rp151.000 1,65%
25 Rp23.065.000 Rp376.000 1,66%
50 Rp46.045.000 Rp749.000 1,65%
100 Rp92.008.000 Rp1.497.000 1,65%
250 Rp229.741.000 Rp3.738.000 1,65%
500 Rp459.261.000 Rp7.472.000 1,65%
1000 Rp918.479.000 Rp14.942.000 1,65%

 

Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Harga emas Antam Batik untuk ukuran 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.142.000.

 

Satuan Harga Emas Batik Hari Ini Harga Emas Batik Kemarin Perubahan (Rp) Perubahan (%)
0,5 Rp619.000 Rp611.000 Rp8.000 1,31%
1 Rp1.142.000 Rp1.127.000 Rp15.000 1,33%
8 Rp8.640.000 Rp8.516.000 Rp124.000 1,46%

 

Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera, di mana harga ukuran 1 gram mencapai Rp 953.000, melejit 2,36%. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.

 

Satuan Harga Emas UBS Hari Ini Perubahan (Rp) Perubahan (%)
0,5 Rp509.000 Rp12.000 2,41%
1 Rp953.000 Rp22.000 2,36%
2 Rp1.890.000 Rp43.000 2,33%
5 Rp4.669.000 Rp106.000 2,32%
10 Rp9.289.000 Rp212.000 2,34%
25 Rp23.175.000 Rp528.000 2,33%
50 Rp46.255.000 Rp1.055.000 2,33%
100 Rp92.472.000 Rp2.107.000 2,33%
250 Rp231.110.000 Rp5.266.000 2,33%
500 Rp461.675.000 Rp10.520.000 2,33%

 

Harga emas dunia sebagai acuan emas Pegadaian terpantau melejit 3,14% ke posisi US$ 1.680,27 per troy ons pada perdagangan Jumat pekan ini.

Dalam sepekan terakhir, harga emas langsung melesat 2,34% secara point-to-point (ptp). Namun, dalam sebulan, harga emas masih anjlok 2,7%, sementara dalam setahun jeblok 6,2%.

Analis komoditas dari OANDA, Edward Moya, menjelaskan meningkatnya pengangguran AS adalah hal yang ditunggu-tunggu pelaku emas.

Dengan data yang memburuk, pasar optimis bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan mulai berpikir melonggarkan kebijakan agresif mereka.

"Data tenaga kerja AS menjadi salah satu hal manis yang ditunggu pelaku pasar. Data inilah yang mereka ingin lihat. Dengan data ini, trader yakin bahwa akan adanya pelonggaran. Karena itulah emas naik," tulis OANDA, dikutip dari Reuters.

Penguatan sebesar 3,14% dalam sehari adalah yang terbesar pada tahun ini. Saat perang Rusia-Ukraina meletus dan menimbulkan kegoncangan geopolitik, harga emas bahkan hanya mampu menguat 2,72%.

Saat pelaku pasar khawatir dengan meningkatnya resesi AS pada 3 Oktober lalu, harga emas juga hanya terkerek 2,4%.

Sebagai catatan, sepanjang tahun ini, pergerakan emas sangat ditentukan oleh keputusan The Fed. Emas berkali-kali ambruk karena kenaikan suku bunga acuan. The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 375 basis poin (bp) bp pada tahun ini menjadi 3,75-4,0%.

Pelonggaran suku bunga akan membuat dolar AS melemah dan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS melandai. Keduanya berdampak positif ke logam mulia.

Pelemahan dolar AS membuat emas semakin murah sehingga makin terjangkau untuk dibeli. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil seperti surat utang sehingga melemahnya yield membuat emas menjadi pilihan investasi.

Pelaku pasar kini menunggu data inflasi AS pada Kamis pekan depan. Jika AS melandai maka harga emas makin terbang karena harapan pelonggaran makin kencang.

"Jika ada kejutan data inflasi AS, Emas mungkin bisa menuju ke level US$ 1.700 per troy ons," tutur Moya.

Di lain sisi, jumlah pengangguran di AS yang meningkat tajam juga menjadi pendorong harga emas. Berdasarkan laporan data tenaga kerja AS, Jumat (4/11/2022), tingkat pengangguran di AS meningkat menjadi 3,7% pada Oktober 2022. Level tersebut menyamai angka Agustus (3,7%) dan menjadi yang tertinggi sejak Februari 2022 (3,8%).

Angka pengangguran Oktober juga di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan 3,6%. Sebagai catatan, tingkat pengangguran AS pada September melandai ke 3,5%.

Jumlah lapangan kerja baru juga menurun drastis. Pada Oktober 2022, penambahan jumlah tenaga kerja hanya mencapai 261.000. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan yang tercatat pada September yakni 315.000.

Penambahan tenaga kerja pada Oktober juga menjadi yang terendah sejak Desember 2020 atau dalam 22 bulan terakhir.

Ian Shepherdson, ekonom Pantheon Macroeconomics, mengatakan meningkatnya pengangguran di AS akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menaikkan suku bunga ke depan.

"Data tenaga kerja memang belum menurun ke level yang mengkhawatirkan. Namun, jika tren ini berlanjut maka ini akan menjadi alasan pelaku pasar untuk menekan The Fed untuk memikirkan kembali mengenai kebijakan ketat mereka," tutur Shepherdson, dikutip dari CNN.

 

 
Reprinted from CNBC Indonesia , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend