Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang keuntungan akhir pekan lalu dan bertahan di atas level psikologis 1.650 dolar AS karena greenback melemah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 3,90 dolar AS atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 1.680,50 dolar AS per ounce. setelah diperdagangkan berkisar di tertinggi sesi 1.685,60 dolar dan terendah 1.670,00 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 45,70 dolar AS atau 2,8 persen menjadi 1.676,60 dolar AS pada Jumat (4/11/2022), setelah jatuh 19,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.630,90 dolar AS pada Kamis (3/11/2022), dan naik tipis 0,3 dolar AS atau atau 0,02 persen menjadi 1.650,00 dolar AS pada Rabu (2/11/2022).
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama rivalnya pada Senin (7/11/2022), karena sentimen risiko meningkat, menekan permintaan untuk mata uang safe-haven, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,68 persen menjadi 110,1190.
Emas bertahan di dekat level tertinggi multi-minggu yang dicapai akhir pekan lalu ketika mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak 2 April 2020, memicu beberapa analis pasar berspekulasi bahwa harga emas telah mencapai level terbawahnya.
Namun emas diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan mendatang, mengingat Federal Reserve mengisyaratkan akan terus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi. Pembacaan angka pekerjaan yang kuat minggu lalu memberi bank sentral lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.
Fokus minggu ini adalah laporan Departemen Tenaga Kerja AS tentang indeks harga konsumen AS, barometer inflasi untuk Oktober pada Kamis (10/11/2022), yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap berada di dekat level tertinggi 40 tahun. Data seperti itu kemungkinan akan mengundang lebih banyak gerakan hawkish dari The Fed.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 13,5 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 20,919 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 28,90 dolar AS atau 3,01 persen, menjadi ditutup pada 989,40 dolar per ounce.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 3,90 dolar AS atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 1.680,50 dolar AS per ounce. setelah diperdagangkan berkisar di tertinggi sesi 1.685,60 dolar dan terendah 1.670,00 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 45,70 dolar AS atau 2,8 persen menjadi 1.676,60 dolar AS pada Jumat (4/11/2022), setelah jatuh 19,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.630,90 dolar AS pada Kamis (3/11/2022), dan naik tipis 0,3 dolar AS atau atau 0,02 persen menjadi 1.650,00 dolar AS pada Rabu (2/11/2022).
Dolar AS melemah terhadap mata uang utama rivalnya pada Senin (7/11/2022), karena sentimen risiko meningkat, menekan permintaan untuk mata uang safe-haven, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,68 persen menjadi 110,1190.
Emas bertahan di dekat level tertinggi multi-minggu yang dicapai akhir pekan lalu ketika mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak 2 April 2020, memicu beberapa analis pasar berspekulasi bahwa harga emas telah mencapai level terbawahnya.
Namun emas diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan mendatang, mengingat Federal Reserve mengisyaratkan akan terus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi. Pembacaan angka pekerjaan yang kuat minggu lalu memberi bank sentral lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.
Fokus minggu ini adalah laporan Departemen Tenaga Kerja AS tentang indeks harga konsumen AS, barometer inflasi untuk Oktober pada Kamis (10/11/2022), yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap berada di dekat level tertinggi 40 tahun. Data seperti itu kemungkinan akan mengundang lebih banyak gerakan hawkish dari The Fed.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 13,5 sen atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 20,919 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 28,90 dolar AS atau 3,01 persen, menjadi ditutup pada 989,40 dolar per ounce.