Harga Minyak Dekati Level Tertinggi sejak Awal Tahun, Ini Penyebabnya
iNews · 16 Jan 2023 2.4K Views


Harga minyak dekati level tertinggi sejak awal tahun, ini penyebabnya. (Foto: Istimewa)

BEIJING, iNews.id - Harga minyak turun di Asia pada awal perdagangan hari ini, Senin (16/1/2023). Kendati demikian, harga masih bertahan mendekati level tertinggi sejak awal tahun. 

Harga minyak didorong optimisme pembukaan kembali China pascapandemi Covid-19 akan meningkatkan permintaan bahan bakar dari negara-negara importir utama minyak mentah dunia.

Minyak mentah Brent turun 36 sen atau 0,4 persen menjadi 84,92 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS di 79,65 dolar AS per barel, turun 21 sen atau 0,3 persen di tengah tipisnya perdagangan selama hari libur di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, kedua kontrak tersebut naik lebih dari 8 persen pada minggu lalu. Ini merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2022, setelah impor minyak mentah China melonjak 4 persen secara tahunan pada Desember 2022.

Mobilitas masyarakat terus mengalami pemulihan setelah pelonggaran pembatasan Covid-19. Terlebih lagi, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, permintaan bahan bakar untuk transportasi diperkirakan bakal naik.

Rebound permintaan domestik diprediksi akan menyebabkan menurunnya ekspor produk minyak olahan China pada Januari 2023. Analis memperkirakan ekspor produk minyak olahan China akan turun 40 persen dari ekspor Desember tahun lalu.

"Meskipun masih ada banyak optimisme seputar permintaan China, dalam waktu dekat pasar minyak tetap dipasok dengan relatif baik. Kami melihat kenaikan lebih lanjut pada kuartal II 2023 karena pasar semakin ketat," kata analis ING dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Senin (16/1/2023).

Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) pada pekan ini akan merilis laporan bulanan mereka. Saat ini, para investor tengah menantikan rilis laporan tersebut sebagai acuan terhadap prospek permintaan dan pasokan global.

Selain itu, para investor juga mengamati pertemuan utama Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) minggu ini. BOJ akan menentukan apakah tetap mempertahankan kebijakan stimulusnya yang sangat besar atau tidak.

Reprinted from iNews , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend