Prospek Pemangkasan Produksi OPEC Mencuat, Harga Minyak Menguat
SeputarForex · 23 Aug 2022 245 Views


Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Selasa (23/Agustus) setelah Arab Saudi memperingatkan bahwa OPEC dapat memangkas output apabila terjadi penurunan lebih lanjut harga minyak. Saat ini minyak Brent bergerak pada kisaran $97.20 per barrel atau menguat 0.67 persen, sedangkan minyak WTI berada pada kisaran $91.03 per barrel atau menguat 0.66 persen secara harian.

Secara teknikal, harga minyak berpotensi membuka jalur penguatan dua hari berturut-turut pada hari Selasa setelah pada perdagangan awal pekan kemarin minyak Brent sempat terperosok hingga menyentuh kisaran $92.40an per barrel pada sesi New York tadi malam. Namun, minyak Brent langsung berbalik menguat dan menutupi penurunan harian sehingga membukukan kenaikan cukup impresif pada akhir penutupan sesi.

Penurunan harga minyak lebih dari 20 persen dalam dua bulan terakhir membuat OPEC meradang, terlebih setelah munculnya kabar bahwa Uni Eropa sedang melobi Iran dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang berpotensi akan membawa produksi minyak Iran membanjiri pasar dunia. Hal inilah yang mendorong munculnya rencana dari Organisasi Negara Produsen Minyak untuk memangkas produksi demi menahan harga untuk tidak jatuh terlalu dalam.

Dilansir dari kantor berita Saudi SPA yang mengutip pernyataan Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdul Aziz bin Salman mengatakan kepada Bloomberg bahwa OPEC+ mempunyai sarana dan fleksibelitas dalam menghadapi tantangan, termasuk penurunan harga minyak yang terjadi akhir-akhir ini.

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh krisis energi Eropa yang semakin mengkhawatirkan karena kerusakan jaringan pipa minyak dari Kazakhstan melalui Rusia. Hal ini menambah kepanikan negara-negara Uni Eropa yang sedang menghadapi krisis energi jelang berakhirnya musim panas tahun ini.

Di samping itu, upaya Uni Eropa menjadi pihak penengah AS-Iran dalam kesepakatan nuklir 2015 tampaknya kembali menemui jalan terjal. Pasalnya, Iran dalam laporan terbaru justru menuding Amerika Serikat sengaja menunda upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Namun, tudingan Tehran itu justru dibantah oleh AS yang mengatakan progress kesepakatan saat ini sudah semakin maju dibandingkan dua minggu lalu.

Reprinted from SeputarForex , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend