Moody's Pangkas Prospek Peringkat Utang AS, Wall Street Ditutup Bervariasi
Kompas · 14 Nov 2023 4.7K Views

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (13/11/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Pergerakan saham di Wall Street tertekan setelah Moody’s Investors Service memangkas prospek peringkat utang AS menjadi negatif.

S&P 500 ditutup turun tipis 0,08 persen pada level 4.411,55. Nasdaq Komposit melemah 0,22 persen di posisi 13.767,74. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average bertambah 0,16 persen atau 54,77 poin ke posisi 34.337,87.

Investor menantikan pembacaan indeks harga konsumen pada bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari Selasa, sebagai katalis berikutnya bagi pasar. Inflasi umum diperkirakan naik menjadi 3,3 persen YoY dan 0,1 persen MoM, menurut ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Jumat lalu, Moody's menggarisbawahi adanya defisit fiskal AS sangat besar. Lembaga pemeringkat ini menegaskan kembali bahwa peringkat kredit Amerika berada di level AAA, yang merupakan posisi tertinggi. Tiga bulan lalu, Fitch juga menurunkan peringkat default jangka panjang penerbit mata uang asing AS menjadi AA+ dari AAA. Penurunan peringkat sebagai dampak memburuknya fiskal AS, dan meningkatnya beban utang.

Imbal hasil Treasury AS bergerak cenderung datar pada hari Senin meskipun prospeknya negatif. Surat utang Treasury AS tenor 10 tahun juga mencatat imbal hasil 4,6 persen atau naik sekitar 1 basis poin.

“Kami melihat reaksi investor terhadap pemangkasan dari Moody’s, namun kami juga melihat kegelisahan terhadap beberapa perkembangan besar yang tertunda minggu ini,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments.

“Kami pikir semua perhatian terfokus pada data inflasi minggu ini dan kebijakan Fed ke depannya,” lanjut dia.

Bassuk memperkirakan volatilitas pasar akan terus berlanjut hingga akhir tahun, terutama mengingat kondisi geopolitik saat ini yang sedang berlangsung. Kondisi yang dikombinasikan dengan data ekonomi yang beragam tentu akan meningkatkan volatilitas pasar.

Reprinted from Kompas , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

MARKET PREVIEW: Mengenal Chart Pattern Bilateral

MAXCO · 29 Nov 2023 113.3K Views

Kenaikan US Dollar: Antisipasi Thanksgiving Holiday

Maxco · 23 Nov 2023 185.1K Views

Analisa Teknikal Pergerakan Harga Intraday Pasangan Mata Uang Komoditi USD/CAD, Kamis 23 November 2023.

Fxco · 23 Nov 2023 131.1K Views

Ini Alasan SKK Migas Terus Kejar Target Produksi Minyak RI 1 Juta Barel

Detik · 23 Nov 2023 217.4K Views

Harga Emas Antam 23 November 2023 Turun Rp 2.000 Per Gram

Kompas · 23 Nov 2023 129.5K Views

Dolar menguat menyusul turunnya data klaim pengangguran AS

Antara · 23 Nov 2023 345K Views

Analisis Harga EUR/USD: Bertahan di Atas 1,0900 Menjelang Data IMP Zona Euro

FXStreet · 23 Nov 2023 118.2K Views

GBP/USD Mencoba untuk Kembali Menguat, Melayang di Sekitar 1,2500

FXStreet · 23 Nov 2023 120.9K Views

Wall Street Menguat Jelang Libur Thanksgiving

Pasar Dana · 23 Nov 2023 93.2K Views

NZD/USD Naik ke Pertengahan 0,6000-an, Puncak Baru Harian di Tengah Pelemahan USD

FXStreet · 23 Nov 2023 102.1K Views

Outlook GBPUSD: Kembali ke 1.25000 Terkait Rilis PMI UK

Maxco · 23 Nov 2023 174.1K Views

Prakiraan AUD/USD: Waktunya untuk Konsolidasi

FXStreet · 23 Nov 2023 39.2K Views

OPEC+ Tunda Pertemuan, Harga Minyak Dunia Turun

Pasar Dana · 23 Nov 2023 128.2K Views