Video Game Babak Belur, Giliran Amazon PHK Massal
CNBC Indonesia · 14 Nov 2023 4.5K Views

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri video game sedang babak belur. Amazon mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 180 karyawan di divisi game-nya, menambah daftar panjang ribuan orang di industri game yang kehilangan pekerjaan sepanjang 2023.

Menurut CNBC International, keputusan Amazon Games menutup divisi streaming dan dukungan pihak ketiga membuat 180 orang karyawan terkena PHK.

Divisi bisnis yang ditutup adalah Game Growth dan Crown Channel. Kini, Amazon akan fokus kepada video game yang dikembangkan secara internal. Dalam waktu dekat, Amazon berencana meluncurkan beberapa judul video game seperti Throne and Liberty dan Blue Protocol. Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu juga berencana mengembangkan game berdasarkan hak cipta Tomb Raider dan The Lord of the Rings. 

"Saya memahami betapa beratnya berita ini dan dampaknya akan terasa ke semua," kata Christoph Hartmann, Vice President of Amazon Games, dalam memo internal perusahaan yang dikutip CNBC International, Selasa (14/11/2023). "Ini bukan keputusan yang diambil dengan cepat. Ini adalah hasil dari pertimbangkan panjang dan lewat pemetaan masa depan kita."

Menurut data VideoGameLayoofs.com, sudah ada 6.400 orang pekerja di industri game yang terimbas PHK massal sepanjang 2023. Pengurangan pegawai terjadi di perusahaan game raksasa seperti Electronic Arts, Epic Games, dan Microsoft.

Epic Games, yang terkenal dengan gim mobile Fortnite, melakukan PHK paling besar pada awal Oktober yaitu 800 orang karyawan.

Gelombang PHK massal di industri video game dinilai sebagai sebuah koreksi atas banjir investasi ke perusahaan video game setelah Covid. Investor berlomba menyuntikkan modal ke perusahaan video game setelah konsumsi video game melonjak di tengah pembatasan aktivitas selama pandemi.

Penurunan konsumsi video game pasca-pandemi baru berdampak ke operasional perusahaan video game dalam setahun terakhir karena proses pengembangan judul video game membutuhkan waktu yang sangat panjang dan modal yang intensif.

Reprinted from CNBC Indonesia , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend