Pernyataan Lengkap Coca-Cola soal Seruan Boikot Produk Pro Israel
detik · 16 Nov 2023 1.2K Views
Ternyata Ini Alasan Kemasan Coca-Cola Berwarna Merah
Jakarta

Coca-Cola merupakan satu dari sekian banyak produk yang kena aksi boikot. Alasannya karena dituding berafiliasi atau mendukung Israel atas serangan yang dilakukan terhadap Palestina. Terkait hal ini pihak Coca-Cola akhirnya buka suara.

Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Lucia Karina mengaku tak bisa banyak berkomentar atas apa yang sedang terjadi. Ia hanya mengatakan setiap orang punya hak untuk melakukan sesuatu.

"Kalau soal boikot aku tidak bisa berkomentar apa-apa karena semua pihak punya kesempatan untuk usaha ya. Nabi Muhammad pun menyatakan bahwa, ayo kita berusaha dan menjual kepada siapapun. Makanya aku tidak mau berkomentar karena ini menyangkut hak asasi dari masing-masing juga," katanya dikutip dari Antara, Rabu (15/11/2023).

Namun, secara pribadi, Karina menjelaskan produk-produk Coca-Cola di Indonesia diproduksi oleh orang Indonesia dengan bahan-bahan lokal. Ia juga berharap agar kedamaian bisa terjadi.

"Yang jelas gini, apapun yang terjadi, semua produk-produk itu diproduksi oleh orang-orang Indonesia dengan menggunakan produk lokal Indonesia untuk Indonesia. Itu aja. Yang jelas, namanya dunia selalu bergerak dengan segala itu. Yang penting mari kita doakan untuk perdamaian dan kedamaian," katanya.

Diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel dan yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan sebagaimana Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Fatwa haram yang termaktub dalam surat keputusan Majelis Ulama Indonesia Nomor 83 Tahun 2023 itu sifatnya merupakan sebuah rekomendasi yang diberikan kepada masyarakat di Tanah Air. Keputusan itu dapat diartikan bukan sebuah paksaan yang mengharuskan masyarakat untuk tidak membeli atau menggunakan suatu produk tertentu.

Reprinted from detik , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

MARKET PREVIEW: Mengenal Chart Pattern Bilateral

MAXCO · 29 Nov 2023 113.3K Views

Dolar menguat menyusul turunnya data klaim pengangguran AS

Antara · 23 Nov 2023 345K Views

USD/CHF Melemah karena SNB Mengurangi Cadangan Mata Uang Asing, Diperdagangkan Mendekati 0,8830

FXStreet · 23 Nov 2023 114.1K Views

Analisis Harga EUR/USD: Bertahan di Atas 1,0900 Menjelang Data IMP Zona Euro

FXStreet · 23 Nov 2023 118.2K Views

Prakiraan AUD/USD: Waktunya untuk Konsolidasi

FXStreet · 23 Nov 2023 39.2K Views

Prakiraan EUR/USD: Bearish Sementara di Bawah 1,0900

FXStreet · 23 Nov 2023 35.9K Views

MARKET PREVIEW: Mengenal Basic Price Action

MAXCO · 22 Nov 2023 30.4K Views

Analisis AUD/USD: Perpanjang Penurunan Penolakan yang Terinspirasi Risalah FOMC yang Hawkish dari SMA 200-Hari

FXStreet · 22 Nov 2023 21.9K Views

Bos ChatGPT Masih Labil, Balik ke OpenAI atau ke Microsoft?

CNBC Indonesia · 22 Nov 2023 11.5K Views