10 'Gudang' Emas Terbesar di Dunia, Ada Indonesia Lho!
detik · 19 Nov 2023 40.2K Views
Ilustrasi Emas
Jakarta

Emas merupakan salah satu sumber daya alam paling berharga dalam meningkatkan perekonomian sebuah negara. Karenanya kekayaan alam berupa tambang emas menjadi salah satu aset berharga yang bisa dimiliki suatu negara.

Namun, tidak semua negara mempunyai sumber daya alam yang satu ini. Lantas di mana letak tambang emas terbesar di dunia? Melansir dari situs perusahaan tambang emas Agincourt Resources, Sabtu (18/11/2023), berikut ini 10 tambang emas terbesar di dunia

1. Nevada Gold Mine

Pada 2019 lalu, dua perusahaan tambang emas terbesar di dunia, Barrick Gold dan Newmont Corporation, mengumumkan pembentukan usaha patungan di Nevada, Amerika Serikat.

Perusahaan gabungan yang diberi nama Nevada Gold Mines itu kini menjadi kompleks pertambangan emas terbesar di dunia. Di kawasan tersebut setidaknya terdapat enam tambang yang menghasilkan lebih dari 3,3 juta ons setiap tahunnya.

2. Muruntau

Kompleks pertambangan Muruntau yang terletak di Uzbekistan merupakan 'gudang' emas terbesar kedua di dunia. Tambang ini diperkirakan mampu menghasilkan hampir 3 juta ons setiap tahunnya. Karenanya tidak heran bila produksi emas di Muruntau mewakili lebih dari 80% produksi emas Uzbekistan secara keseluruhan.

Dioperasikan oleh perusahaan milik negara Navoi, tambang ini memiliki panjang lebih dari 3,3 km, lebar 2,5 km, dan kedalaman hampir 600 m dan menjadikannya salah satu operasi tambang terbuka terdalam di dunia.

3. Grasberg

Grasberg di Indonesia bukan hanya tambang emas terbesar ketiga tetapi juga salah satu tambang tembaga terbesar di dunia. Deposit tembaga-emas Grasberg milik Freeport-McMoRan di provinsi Papua in ditemukan pada tahun 1936 oleh seorang ahli geologi Belanda yang menyebutnya Ertsberg atau "gunung bijih".

Tambang yang menyediakan lapangan kerja bagi 30.000 orang ini terletak 4.100 m di atas permukaan laut dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Papua.

Produksi emas tambang ini mencapai puncaknya pada tahun 2001 di mana pada saat itu Freeport dapat menghasilkan 3,5 juta ons per tahun. Namun pada 2021, tambang tersebut hanya bisa menghasilkan 1,37 juta ons emas per tahun

4. Olimpiada

Tambang emas yang satu ini terletak di salah satu provinsi pertambangan emas paling produktif di Rusia, Polyus. Tambang ini mulai berproduksi pada tahun 1996 dan telah menyumbang lebih dari setengah total produksi emas di Polyus.

Sementara itu, Polyus sendiri merupakan kawasan yang baru saja dinobatkan sebagai 'gudang' emas terbesar di dunia dalam hal cadangan emas secara global. Kawasan ini diperkirakan memiliki cadangan emas lebih dari 104 juta ons.

5. Pueblo Viejo

Tambang Pueblo Viejo di Republik Dominika terletak sekitar 100 km barat laut ibu kota Santo Domingo. Tambang ini dioperasikan oleh Pueblo Viejo Dominicana Corporation, sebuah perusahaan patungan antara Barrick (60%) dan Newmont (40%).

6. Kibali

Tambang emas Kibali di Republik Demokratik Kongo terletak berdekatan dengan kota Doko dan 210 km dari Arua di perbatasan Uganda. Tambang emas yang satu ini dimiliki bersama oleh sejumlah perusahaan seperti AngloGold Ashanti (45%), Barrick Gold Corporation (45%), dan Société Minière de Kilo-Moto (SOKIMO) (10%).

7. Cadia

Meskipun merupakan tambang emas terbesar di Australia, Cadia East berada di posisi ke-7 dalam daftar tambang emas terbesar di dunia. Sistem tambang ini terdiri dari Tambang Gua Panel Bawah Tanah Cadia East serta Tambang Bawah Tanah Ridgeway, dan memiliki produksi tahunan rata-rata sekitar 823 ribu ons.

8. Lihir

Tambang emas Lihir terletak di Pulau Niolam, Provinsi New Ireland, dan berjarak sekitar 900 km timur laut Port Moresby, Papua Nugini (PNG). Tambang ini dioperasikan oleh Newcrest Mining Limited.

Gudang emas yang satu ini diperkirakan memuliki cadangan emas sebesar 22 juta ons yang bisa ditambang hingga 30 tahun. Kondisi ini menjadikannya aset dengan umur pertambangan yang sangat panjang.

9. Malartik Kanada

Malartik Kanada adalah tambang emas terbesar di Kanada. Gudang emas yang satu ini merupakan tambang terbuka dan diperkirakan dapat memproduksi emas hingga 2039 mendatang. Saat ini tambag Malartik sendiri dimiliki bersama oleh perusahaan Yamana Gold dan Agnico Eagle.

10. Boddington

Tambang emas yang dioperasikan oleh Newmont ini terletak dekat Boddington, Australia Barat. Boddington pertama kali memulai operasi tambang terbuka pada tahun 1987 dengan mengekstraksi bijih oksida dangkal hingga kedalaman 70 m di bawah permukaan.

Meski begitu tambang ini sempat berhenti operasi pada 2001 lalu. Produksi komersial dari tambang emas Boddington dimulai kembali pada tahun 2009, dengan perkiraan umur tambang hingga 20 tahun.

Kemudian Newmont selaku operator tambang menginvestasikan sekitar US$ 500 juta dalam perluasan lubang tambang pada 2015 lalu dan hal ini diperkirakan dapat memperpanjang umur tambang hingga tahun 2025.

 

(fdl/fdl)
Reprinted from detik , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend