Pasar Khawatir Pasokan Berkurang, Harga Minyak Mentah Melonjak
iNews · 19 Sep 2022 238 Views

Pasar khwatir pasokan berkurang, harga minyak mentah melonjak

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia melonjak pada Senin (19/9/2022) pagi. Hal itu dipicu menurunnya pasokan dan kekhawatiran pasar menjelang kebijakan embargo Uni Eropa terhadap Rusia pada Desember mendatang. 

Data perdagangan pada pukul 10.16 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak November naik 0,61 menjadi 91,91 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) melonjak 0,46 persen menjadi 85,15 dolar AS per barel untuk pengiriman November.

Kedua benchmark minyak itu sebelumnya telah merosot lebih dari 1 persen pada pekan lalu. Penurunan harga itu terjadi di tengah kekhawatiran naiknya suku bunga oleh Federal Reserve, yang bisa memperlambat pertumbuhan global. 

Selain itu, dikutip dari Reuters, Senin (19/9/2022), juga imbas pelemahan dolar AS yang mulai beranjak keluar dari level tertingginya. Pelemahan dolar AS membuat harga komoditas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. 

Di China, pelonggaran pembatasan Covid-19 di Chengdu, kota barat daya berpenduduk lebih dari 21 juta orang, meredakan kekhawatiran atas permintaan konsumen energi nomor 2 dunia tersebut. Ekspor bensin dan solar di China juga mengalami rebound, yang mengurangi persediaan lokal mereka yang berlimpah.

Terlepas katalis krisis ekonomi dunia, sejumlah kabar di pasar regional ikut memberi pengaruh pada pasar minyak. Misalnya, pernyataan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) yang menyatakan ada tuntutan dari pelanggannya untuk menahan volume yang sama tanpa adanya perubahan. Diketahui, negara-negara teluk saat ini memproduksi rata-rata lebih dari 2,8 juta bph, yang sesuai dengan kuota Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC.

Di tempat lain, operasi pemuatan dan ekspor minyak dari terminal minyak Basrah Oil Company, Irak dikabarkan telah kembali menuju ke level normal pada akhir pekan lalu, sehari setelah dihentikan produksinya akibat tumpahan minyak yang telah diatasi.

Sementara itu di Nigeria, kapal penyimpanan dan pembongkaran Bonga, dengan kapasita 200.000 bph dijadwalkan akan melakukan pemeliharaan pada Oktober mendatang.

Dari Amerika Serikat, perusahaan energi Baker Hughes Co melaporkan ada kenaikan rig minyak dan gas alam untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir. Jumlah rig minyak dan gas, yang menjadi indikator awal produksi migas di masa depan, naik menjadi 763 per 16 September, tertinggi sejak Agustus.

Reprinted from iNews , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend