JAKARTA - Wall Street anjlok lebih dalam pada penutupan perdagangan Senin (26/9/2022) waktu setempat. Bursa saham AS anjlok karena investor khawatir bahwa kampanye agresif Federal Reserve terhadap inflasi dapat membuat ekonomi AS mengalami penurunan tajam.
Mengutip Reuters, Selasa (27/8/2022), indeks Dow Jones sekarang turun 20,5% dari rekor penutupan tertinggi pada 4 Januari. Menurut definisi yang banyak digunakan, mengakhiri sesi turun 20% atau lebih dari rekor penutupan tertinggi menegaskan Dow telah berada di pasar bearish sejak mencapai puncak pada Januari.
S&P 500 belum turun di bawah level terendah harian pada 17 Juni lalu. Sejauh ini turun sekitar 23% pada tahun 2022. Pada akhir sesi perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 1,11% menjadi berakhir pada 29.260,81 poin, sedangkan S&P 500 (.SPX) turun 1,03% menjadi 3.655,04. Nasdaq Composite (.IXIC) turun 0,6% menjadi 10.802,92.
Sepuluh dari 11 indeks sektor S&P 500 anjlok, dipimpin oleh penurunan 2,6% pada real estate (.SPLRCR) dan energi (.SPNY).