Badai Menerjang Teluk Meksiko, Harga Minyak Terangkat Naik
SeputarForex · 27 Sep 2022 1.7K Views

Harga minyak mentah dunia dibuka menguat pada perdagangan Selasa (27/September) karena didukung oleh kabar penutupan sebagian operasional kilang minyak lepas pantai Teluk Meksiko menyusul badai tropis Ian yang menerjang kawasan tersebut dalam beberapa hari kedepan. Pada saat berita ini dimuat, minyak Brent bergerak pada kisaran $85.11 per barrel atau menguat 1.48 persen. Sedangkan minyak WTI (West Texas Intermediate) tercatat menguat 1.82 persen pada kisaran $77.70 per barrel.

Badai Ian Menerjang Teluk Meksiko, Harga Minyak Terangkat Naik

Penguatan harga minyak hari ini bermula dari laporan produsen utama Teluk Meksiko seperti BP dan Chevron yang dikabarkan telah menutup sebagian kilang minyak lepas pantai karena badai tropis Ian yang diperkirakan akan melintasi kawasan tersebut. Menurut pakar, badai Ian diklasifikasikan sebagai badai kategori dua yang berpotensi menjadi badai besar dalam kurun dua hari kedepan.

Penutupan sebagian operasional kilang minyak menyebabkan produksi minyak dari kawasan tersebut mengalami penurunan drastis dan mendorong penguatan harga minyak. Sebagai catatan, Teluk Meksiko merupakan kawasan yang berkontribusi sebanyak 15 persen dari output minyak nasional AS.

Meskipun harga emas hitam ini menguat pada perdagangan ini, secara teknikal harga minyak sejatinya masih berada di dekat level terendah 9 bulan setelah mengalami kemerosotan tajam pada sesi awal pekan kemarin. Sentimen risk-off menekan pergerakan minyak hingga terus mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir. Pada kuartal ini saja, harga minyak tercatat telah merosot lebih dari 27 persen seiring dengan penguatan dolar AS yang didorong oleh kenaikan suku bunga The Fed.

Selain ditekan oleh rentetan kenaikan suku bunga The Fed, harga minyak juga dibayangi oleh kekhwatiran terhadap resesi global. Data terbaru China yang notabene negara ekonomi terbesar kedua dunia dilaporkan mengalami perlambatan seperti data Industrial Profit yang mencatatkan pelemahan pada bulan Agustus. Hal ini mencerminkan aktvitas ekonomi China tengah mengadapi hambatan pada kuartal ketiga yang secara tidak langsung menekan prospek permintaan minyak.

Di tengah trend bearish yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak bagaimanapun masih ditopang oleh konflik Rusia-Ukraina yang telah memicu krisis energi Eropa. Menurut analis, harga gas akan melonjak pada musim dingin tahun ini yang akan membantu kenaikan harga minyak mengingat posisi minyak sebagai komoditas energi alternatif yang digunakan untuk pemanas ruangan.

Reprinted from SeputarForex , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

Load failed