RIYADH, iNews.id - OPEC+ akan mempertimbangkan untuk memangkas produksi minyak lebih dari 1 juta barel per hari (bph) pada pekan ini. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi koreksi harga di pasar minyak.
OPEC+ akan melakukan pertemuan pada 5 Oktober mendatang di Wina untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Pertemuan tersebut dilakukan menyusul penurunan harga minyak dan volatilitas pasar yang parah selama berbulan-bulan, yang mendorong produsen utama OPEC+, Arab Saudi mengatakan kelompok tersebut bisa memangkas produksi minyak.
OPEC+, yang merupakan gabungan dari negara-negara OPEC dan sekutunya seperti Rusia, telah menolak menaikkan produksi untuk menurunkan harga minyak meski ada tekanan dari konsumen utama, termasuk Amerika Serikat untuk membantu ekonomi global. Namun harga telah jatuh tajam pada bulan lalu karena kekhawatiran tentang ekonomi global dan reli dolar AS setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga.
Mengutip CNN Business, pengurangan produksi yang signifikan akan membuat marah AS, yang telah menekan Arab Saudi untuk terus memproduksi lebih banyak minyak untuk membantu harga minyak melemah lebih lanjut dan mengurangi pendapatan bagi Rusia. Pasalnya, Barat memberikan sanksi setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Sementara itu, Arab Saudi belum mengutuk tindakan Moskow di tengah hubungan yang sulit dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Seorang sumber yang akrab dengan pemikiran Rusia pada pekan lalu mengatakan, Moskow ingin OPEC+ memangkas 1 juta barel per hari atau satu persen dari pasokan global. Itu akan menjadi pengurangan terbesar sejak 2020 ketika OPEC+ mengurangi produksi dengan rekor 10 juta bph karena permintaan turun akibat pandemi Covid. Kelompok ini menghabiskan dua tahun berikutnya untuk memecahkan rekor tersebut.
Pada Minggu (2/10/2022), sumber mengatakan, pemangkasan produksi minyak bisa melebihi 1 juta bph. Salah satu sumber mengatakan, pemangkasan juga dapat mencakup pengurangan tambahan produksi secara sukarela oleh Arab Saudi.
Analis dan pengamat OPEC seperti UBS dan JP Morgan mengatakan, pemangkasan produksi sekitar 1 juta bph dapat membantu menahan penurunan harga.
"Minyak 90 dolar AS tidak dapat dinegosiasikan untuk kepemimpinan OPEC+. Oleh karena itu, mereka akan bertindak untuk menjaga harga dasar ini," kata Stephen Brennock dari PVM.