JAKARTA - Wall Street ditutup melonjak pada perdagangan Senin (17/10/2022) waktu setempat karena didorong pendapatan yang solid dan pembalikan kebijakan keuangan di Inggris memicu selera risiko dan mendorong sterling dan euro terhadap greenback.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 550,99 poin, atau 1,86%, menjadi 30.185,82, S&P 500 (.SPX) naik 94,88 poin, atau 2,65%, menjadi 3.677,95 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 354,41 poin, atau 3,43%, menjadi 10.675,80.
Ketiga indeks saham utama AS menguat untuk mengakhiri sesi 1,9% menjadi 3,4% lebih tinggi sementara dan dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang dunia.
"Katalisator yang telah memicu di pasar tahun ini sudah terkenal," kata Joseph Sroka, kepala investasi di NovaPoint di Atlanta. Sekarang, investor mencari tunas hijau katalis yang dapat mulai memberikan beberapa perbaikan.
Saham bersiap untuk pembukaan yang kuat setelah menteri keuangan baru Inggris Jeremy Hunt membatalkan pemotongan pajak yang diusulkan Perdana Menteri Liz Truss dan mengekang subsidi energinya, sementara Bank of America Corp (BAC.N) membukukan hasil kuartal ketiga yang mengalahkan konsensus, setelah diuntungkan dari rentetan kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
Saham Eropa juga ditutup naik tajam karena pembalikan kebijakan keuangan Inggris.
"Pembalikan itu telah mengangkat beberapa awan, tetapi itu tidak mengangkat risiko politik," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York, yang menambahkan bahwa pemerintah baru yang dibentuk oleh Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah menyebabkan banyak ketidakpastian.