JAKARTA - Wall Street pada penutupan hari ini, Kamis (20/10/2022) berada di zona merah atau lebih rendah.
Hal itu menandai akhir dari reli multi-sesi, dan imbal hasil Treasury melonjak karena data yang suram dan prospek perusahaan melemparkan air dingin pada selera risiko investor.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 99,99 poin, atau 0,33%, menjadi 30.423,81, S&P 500 (SPX) kehilangan 24,82 poin, atau 0,67%, menjadi 3.695,16 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 91,89 poin, atau 0,85%, menjadi 10.680,51.
Ketiga indeks saham utama AS melemah, sementara imbal hasil Treasury melonjak hingga menyentuh level tertinggi baru 14 tahun.
"Ini sebagian jeda setelah reli, beberapa kekhawatiran atas inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di Inggris Raya, dan beberapa perusahaan menyatakan kehati-hatian tentang prospek ke depan," kata Presiden Chase Investment Counsel Peter Tuz di Charlottesville, Virginia.
"Pasar sedang mengambil nafas," tambahnya.
Pelaku pasar menyeimbangkan serangkaian pendapatan perusahaan campuran, terutama dari Procter & Gamble, Travelers Companies Inc (TRV.N), dan Baker Hughes Co (BKR.O), terhadap kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai apakah kenaikan suku bunga bank sentral untuk menahan inflasi dapat mendorong ekonomi global mengalami kontraksi.