![https: img.okezone.com content 2022 10 25 278 2693822 wall-street-menguat-investor-harap-kebijakan-the-fed-mereda-Yy2INidigG.jpg](https://prod-static.maxco.co.id/library/202210/476c57ad8be500bafcd9564c5a04d47b4da57b6f.jpg)
JAKARTA - Bursa Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin. Hal tersebut memperpanjang kenaikan minggu lalu karena tanda-tanda pelemahan ekonomi menunjukkan efek dari kebijakan agresif Fed yang bertujuan untuk mendinginkan ekonomi.
Hal ini pun membatasi tingginya inflasi yang selama beberapa dekade mulai berakar.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 417,06 poin, atau 1,34%, menjadi 31.499,62, S&P 500 (.SPX) naik 44,59 poin, atau 1,19%, menjadi 3.797,34 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 92,90 poin, atau 0,86%, menjadi 10.952,61.
Ketiga indeks saham utama AS memperoleh momentum sepanjang sesi pertama minggu yang penuh sesak dengan pendapatan perusahaan profil tinggi dan data ekonomi penting.
Sebuah laporan S&P Global menunjukkan, kontraksi dalam aktivitas bisnis bulan ini menawarkan petunjuk bahwa rentetan kenaikan suku bunga tajam Federal Reserve memiliki efek yang diinginkan, meningkatkan harapan bahwa bank sentral dapat mulai memperlambat laju kenaikan dana Fed.
"Ini pertanda ekonomi melambat dan apa yang dilakukan The Fed berhasil," kata Presiden Chase Investment Counsel Charlottesville, Peter Tuz, dilansir dari Reuters, Selasa (25/10/2022).
"Mereka mungkin mencapai tujuan mereka dan kita mungkin mendekati kuartal keempat kenaikan suku bunga, untuk menggunakan analogi sepak bola," tambahnya.
Di antara 11 sektor utama di S&P 500, sembilan ditutup hijau, dengan layanan kesehatan (.SPXHC) menikmati persentase kenaikan terbesar. Material (.SPLRCM) dan real estate (.SPLRCR) mengakhiri sesi di wilayah negatif.
Saham Tesla Inc (TSLA.O) turun 1,5% setelah pembuat mobil listrik memangkas harga untuk mobil Model 3 dan Model Y sebanyak 9% di China, menandakan melemahnya permintaan di pasar mobil terbesar di dunia.