INFOREXNEWS-(BPS) Badan Pusat Statistik mengeluarkan peringatan bahwa bahwa tekanan inflasi masih sangat tinggi secara global hingga saat ini. Di Indonesia BPS mecatat inflasi yang terjadi menyentuh angka 5,71% pertahun. Dalam kurun waktu satu bulan, Indeks Harga Konsumen mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,11%.
Tingkat inflasi tersebut tergolong rendah jika dibandingkan inflasi yang terjadi pada bulan lalu yang diperkirakan mencapai 1,17% perbulan atau 5,95% pertahun.
Setianto selaku Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS mengutarakan bahwa realisasi inflasi di Indonesia sejak bulan Oktober lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi di negara G20 lain.
Hari ini selasa 1 November 2022, Setianto mengatakan “Secara global, tekanan inflasi masih cukup tinggi, di beberapa negara di G20, inflasinya masih jauh di atas Indonesia.” Setianto juga mengatakan bahwa di AS mengalami inflasi sebesar 8,2% pada bulan Oktober.
Sementara pada bulan lalu di turki juga tercatat inflasi terjadi dengan persentase yang tinggi. Inflasi tersebut sebesar 83,5%. Inflasi pada energi dan makanan terjadi mencapai 146% dan 83%.
Pada bulan September di Inggris dan Jerman juga tercatat mengalami inflasi yang cukup tinggi. Inflasi masing-masing terjadi sebesar 8,8% dan juga 9,99%. Sementara inflasi energi di negara tersebut terjadi mencapai 49,40% dan 44,50%.
Sementara negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan mencatat inflasi terjadi lebih rendah dibandingkan inflasi yang terjadi di Indonesia. Pada bulan September inflasi di Korea Selatan hanya sebesar 5,58% dengan inflasi energi 16,5% dan inflasi makanan 7,8%
Di bulan September inflasi di Jepang terjadi sebesar 3%, dengan inflasi energi 16,8% sementara inflasi makanan 4,5%. Hartato selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia menempati posisi kelima dengan kenaikan inflasi terendah. Hal ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Mckinsey pada bulan Juni.
Berdasarkan data tersebut, kenaikan inflasi di Indonesia berkisar kurang dari 4%. Hartarto mengatakan ” Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari 3%. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari 4% year over year”
