Harga Minyak Mentah Dunia Naik Setelah The Fed Kerek Suku Bunga
Kompas · 03 Nov 2022 1K Views


NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan, Rabu (2/11/2022) waktu setempat. Kenaikan harga minyak dunia ditopang oleh kebijakan The Fed yang kembali mengerek suku bunga acuannya.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent ditutup naik 1,6 persen, menjadi 96,16 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 1,8 persen, menjadi 90 dollar AS per barrel.

Kenaikan harga minyak mentah dunia terjadi usai Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini. Pasar minyak sebelumnya didukung oleh penurunan persediaan minyak AS karena kilang mulai memproduksi lebih banyak menjelang musim pemanasan musim dingin.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, melanjutkan upayanya untuk menurunkan inflasi. Kedepannya, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan masih ada kenaikan namun dengan poin yang lebih kecil.

Bank sentral telah menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi konsumen AS yang telah mencapai level tertinggi dalam empat dekade. Sejauh ini, inflasi tidak mempengaruhi pasar tenaga kerja.

Stok minyak mentah AS turun sekitar 3,1 juta barrel pada minggu ini. Persediaan bensin turun, sementara stok sulingan naik hanya sedikit menjelang musim panas, dan ketika permintaan diperkirakan akan meningkat.

Persediaan AS tetap rendah di sebagian besar produk, dan analis khawatir penggunaan cadangan minyak strategis AS akan habis, dan semakin memperketat pasar.

"Setiap minggu yang berlalu, AS menarik persediaan hidrokarbon, dan itu mengarah pada pertanyaan ke mana industri akan berubah ketika tidak ada lagi pasokan dari pelepasan cadangan minyak strategis," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) hanya memompa 1,36 juta barrel per hari atau dibawah target, dan merupakan yang terendah pertama sejak Juli 2022.

Di sisi lain, ada potensi gangguan dari embargo Uni Eropa pada minyak Rusia yang akan dimulai pada 5 Desember juga menopang harga minyak dunia. Larangan itu, sebagai reaksi atas invasi Rusia ke Ukraina, akan diikuti dengan penghentian impor produk minyak pada Februari tahun depan. Hal ini diperkirakan akan membatasi kemampuan Rusia untuk mengirimkan minyak mentah dan produk ke seluruh dunia.

Kebijakan zero Covid China juga menjadi faktor utama dalam menjaga harga minyak, karena penguncian berulang kali memperlambat pertumbuhan dan mengurangi permintaan minyak. Di sisi lain muncul isu bahwa China telah mempersiapkan pelonggaran Covid-19 merebak di awal pekan ini.

 
Reprinted from Kompas , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend