Harga minyak mentah dunia dibuka melemah pada perdagangan Asia awal pekan (07/November), ditekan oleh pernyataan pejabat China yang tetap berkomitmen pada kebijakan Zero COVID yang mengaburkan prospek permintaan minyak. Pada saat berita ini dimuat, minyak Brent bergerak pada kisaran $97.40an per barrel atau melemah 1.1 persen setelah membentuk gap turun dari level penutupan sesi sebelumnya. Sementara itu minyak WTI berada pada kisaran $91.31 per barrel, melemah 1.22 persen.
Harga minyak sempat melambung tinggi pada perdagangan Jumat pekan lalu setelah muncul kabar bahwa pemerintah China secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan COVID yang akan mendorong rebound permintaan dari negara konsumen energi terbesar dunia tersebut. Namun, euforia pasar dan minat resiko global tidak berlangsung lama setelah otoritas China dalam statement terbaru-nya menegaskan komitmen kebijakan pencegahan COVID secara ketat.
Komitmen pejabat China yang ingin mempertahankan kebijakan Zero COVID menyebabkan munculnya ketidakpastian baru terkait apakah pembatasan akan kembali diberlakukan di beberapa kota utama China seperti halnya terjadi pada kuartal kedua lalu. Perekonomian China sendiri memang dalam kondisi suram dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar dipicu oleh pembatasan COVID yang merusak aktivitas ekonomi disana dan diperparah oleh perlambatan permintaan pasar global.
Terlepas dari sikap pemerintah China yang tidak ingin melepaskan begitu saja kebijakan Zero COVID, prospek harga minyak kedepannya bagaimanapun masih akan dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS, keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga dan manuver OPEC.