NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia pada Jumat (25/11/2022) naik. Ini memangkas sejumlah kerugian pekan ini yang didorong kekhawatiran terhadap permintaan China, dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan G7 yang memberi batasan harga tinggi terhadap pasokan Rusia.
Data perdagangan Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 09.14 WIB menunjukkan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) meningkat 0,45 persen menjadi 78,29 dolar AS per barel. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Januari 2023 naik 0,14 persen menjadi 85,46 dolar AS per barel.
Penguatan harga minyak hari ini cenderung lemah karena dalam perhitungan sepekan, keduanya masih tertekan sekitar 2 persen. Setidaknya terdapat dua katalis utama yang menjadi beban bagi harga minyak.
Pertama datang dari pejabat G7 dan Uni Eropa yang memberi batasan harga minyak Rusia antara 65 dolar AS dan 70 dolar AS per barel, dengan tujuan untuk membatasi pendapatan Moskow dalam mendanai serangan militer mereka di Ukraina, tanpa harus mengganggu pasar minyak global.
"Pasar berekspektasi (batas harga) masih terlalu tinggi yang mengurangi risiko kemungkinan pembalasan dari Moskow," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan, dilansir dari Reuters, Jumat (25/11/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan Moskow tidak akan memasok minyak dan gas ke negara mana pun yang ikut campur dalam kebijakan pembatasan harga.
Sementara pasar juga terus mengamati tanda-tanda melonjaknya kasus Covid-19 di China, selaku importir utama minyak dunia. Pembatasan mobilitas bisa menekan permintaan bahan bakar.
Perdagangan minyak ke depan diperkirakan akan tetap dalam mode waspada, terutama menjelang pemberlakuan kesepakatan batas harga. Kesepakatan tersebut mulai berlaku pada 5 Desember 2022 mendatang.