![https: img.okezone.com content 2022 12 20 278 2730451 wall-street-anjlok-ancaman-resesi-makin-mengkhawatirkan-pSICurAzUB.jpg](https://prod-static.maxco.co.id/library/202212/2ea48c65d6e574e266bd84d74d9f01cc67459343.jpg)
Bursa saham Wall Street ditutup melemah (Foto: Ilustrasi Reuters)
JAKARTA - Wall Street kembali ditutup anjlok pada perdagangan Senin (19/12/2022) waktu setempat. Indeks Nasdaq memimpin penurunan karena investor menghindari taruhan berisiko, khawatir kampanye pengetatan Federal Reserve dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.
Mengutip Reuters, Selasa (20/12/2022), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 162,92 poin, atau 0,49%, menjadi 32.757,54, S&P 500 (.SPX) kehilangan 34,7 poin, atau 0,90%, menjadi 3.817,66 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 159,38 poin, atau 1,49%, menjadi 10.546,03.
Tiga indeks saham utama AS telah berada di bawah tekanan sejak Rabu lalu, ketika Ketua Fed Jerome Powell mengambil nada hawkish sementara bank sentral menaikkan suku bunga. Powell menjanjikan kenaikan suku bunga lebih lanjut bahkan ketika data menunjukkan tanda-tanda melemahnya ekonomi.
S&P 500 (.SPX), industri Dow Jones (.DJI) dan Nasdaq telah melakukan aksi jual tajam untuk bulan Desember dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008.
Sementara imbal hasil Treasury AS naik, investor lari dari saham, mengamati prospek taruhan yang lebih aman karena mereka khawatir tentang kemungkinan resesi pada tahun 2023 menurut Brian Overby, ahli strategi pasar senior di Ally.