Tetap Optimistis, Biden: AS Sedang Menuju Dataran Tinggi Baru
Republika · 06 Jan 2023 645 Views

Presiden AS Joe Biden melambai saat dia berjalan di halaman selatan Gedung Putih saat dia tiba di Washington, DC, AS, pada Rabu (4/1/2023). Presiden Joe Biden mengatakan, ekonomi AS melihat "titik yang benar-benar cerah" setelah beberapa tahun yang sulit.

Foto: EPA-EFE/Oliver Contreras / POOL
Ekonomi AS melihat "titik yang benar-benar cerah" setelah beberapa tahun yang sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden mengatakan, ekonomi AS melihat "titik yang benar-benar cerah" setelah beberapa tahun yang sulit. Dia juga menyebut, AS sedang menuju ke "dataran tinggi baru". Istilah baru untuk pertumbuhan yang stabil meski lebih lambat dari yang diperkirakan pejabat Gedung Putih ke depan.

Sementara itu, investor, banyak ekonom, dan beberapa pemimpin perusahaan baru-baru ini memperingatkan bahwa resesi AS akan terjadi pada 2023. Meski begitu, pemerintahan Biden menganggapnya tidak mungkin berkat adanya dorong belanja dari pemerintah.

Baca Juga
  • Biden, Kishida akan Bertemu di Washington pada 13 Januari
  • Biden Khawatir Dengan Cara China Atasi Covid-19
  • Biden Bantah Bahas Latihan Nuklir Bersama dengan Korsel

Biden mengatakan, investasi publik dan swasta sebesar 3,5 triliun dolar AS di bidang manufaktur dan teknologi memperkuat ekonomi AS dan meningkatkan prospek perusahaan dan pekerja.

"Ini bukan tentang mencapai titik datar. Ini tentang menuju dataran tinggi yang sama sekali baru," kata presiden dari Partai Demokrat itu.

 

Biden bahkan menyebut, AS adalah satu-satunya negara di dunia yang mampu keluar dari krisis lebih kuat. Biden mengutip data yang menunjukkan penurunan inflasi, pertumbuhan yang solid, dan pasar tenaga kerja yang tangguh. Meski begitu, dia mengatakan akan sangat penting untuk mengimplementasikan ratusan miliar dolar dalam pengeluaran federal yang terkandung dalam tiga undang-undang utama yang disahkan tahun lalu.

Ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh 3,8 persen pada kuartal keempat 2022, menurut model Fed Atlanta, sedangkan Indeks Harga Konsumen naik 0,1 persen pada November.

"Itu tidak berarti semuanya berakhir. Itu berarti kita memulai dengan awal yang sangat baik. Saya hanya tidak ingin membuat kita tertipu dengan berpikir bahwa kita bisa berhenti menginjak pedal gas," ungkapnya.

 

 
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Reprinted from Republika , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend

Load failed