Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman melambung 6,55 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) ....
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (11/1/2023), berbalik naik tajam dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt melonjak 1,17 persen atau 173,31 poin menjadi menetap di 14.947,91 poin.

Indeks DAX 40 tergelincir 0,12 persen atau 18,23 poin menjadi 14.774,60 poin pada Selasa (10/1/2023), setelah terkerek 1,25 persen atau 182,81 poin menjadi 14.792,83 poin pada Senin (9/1/2023), dan meningkat 1,20 persen atau 173,71 poin menjadi 14.610,02 poin pada Jumat (6/1/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 30 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 10 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Vonovia SE, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman melambung 6,55 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis, dan operasi Siemens Energy AG melonjak 5,35 persen; serta perusahaan industri farmasi dan bahan kimia global yang meneliti obat-obatan di bidang onkologi dan neurodegeneratif serta autoimun Merck KGaA terangkat 4,47 persen.

Di sisi lain, Hannover Re SE, sebuah perusahaan reasuransi yang berbasis di Hannover, Jerman dan merupakan grup reasuransi terbesar ketiga di dunia mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 1,94 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbasis poliuretan dan polikarbonat Covestro AG tergelincir 1,36 persen; serta perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer multinasional Eropa Airbus SE kehilangan 1,08 persen.