Seputarforex - Harga emas sedikit tergelincir di kisaran level tinggi delapan bulannya. Harga emas spot turun 0.3% ke $1,872.64 per ounce dan harga emas futures melorot 0.1% ke $1,877.30. XAU/USD diperdagangkan di $1,873.50 saat berita ini ditulis pada hari Rabu (11/Januari) malam.
Jim Wyckoff dari Kitco Metals mengatakan bahwa penurunan tipis pada harga emas terjadi akibat aksi profit-taking yang dilakukan oleh para trader emas futures jangka pendek. Mereka melakukan aksi jual sembari menunggu rilis laporan data Inflasi (CPI) AS besok.
Laporan tersebut akan sangat diperhatikan oleh pasar dengan harapan akan adanya petunjuk mengenai strategi kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Desember lalu, bank sentral AS yang dipimpin oleh Jerome Powell tersebut mengurangi laju kenaikan suku bunga dari 75 bps menjadi 50 bps. Secara teknikal, Ole Hansen dari Saxo Bank mengawasi level $1,896 sebagai level rintangan harga emas berikutnya pasca rilis laporan tersebut.
Para trader mengekspektasikan kenaikan suku bunga The Fed pada Februari mendatang adalah sekitar 25 bps, ke level 4.50%-4.75%. Pada Juni, suku bunga AS diperkirakan akan berada pada level 4.92%. "(Data CPI AS) Ini bisa menjadi laporan besar jika kita mendapatkan angka yang bagus, yang menunjukkan inflasi turun lebih cepat dari antisipasi," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA. Menurutnya, angka inflasi yang lebih rendah cukup untuk mengubah nada hawkish The Fed yang selama ini mereka gaungkan. Jika demikian, maka harga emas bisa saja menemukan celah tambahan untuk menguat.
Terlepas dari penantian rilis data CPI AS, dalam konferensi di Stockholm kemarin, Powell tidak memberikan petunjuk apapun mengenai kebijakan moneter. Namun, Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan bahwa bank sentral AS harus kembali menaikkan suku bunga untuk menanggulangi kenaikan inflasi. Bowman mengatakan bahwa sektor tenaga kerja mungkin akan melemah akibat kebijakan tersebut.