GDP China Kuartal IV/2022 Melambat, Retail Sales Suram
SeputarForex · 17 Jan 2023 1.8K Views

Pada hari Selasa (17/Januari), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data GDP yang tumbuh hanya 2.9 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal keempat. Angka ini memang masih berada diatas ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan 1.8 persen, namun merosot cukup drastis dibandingkan kenaikan 3.9 persen selama kuartal ketiga.

GDP China Kuartal IV/2022 Melambat, Retail Sales Suram
Dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), GDP China disepanjang periode Oktober – Desember tidak mengalami pertumbuhan sama sekali. Stagnan-nya perekonomian China pada kuartal terakhir 2022 ini masih lebih baik daripada proyeksi pasar yang memperkirakan ekonomi negeri Tirai Bambu akan menyusut 0.8 persen dari pertumbuhan 3.9 persen pada kuartal sebelumnya.

Perlambatan GDP selama kuartal keempat telah membawa tingkat pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2022 hanya sebesar 3 persen. Angka ini tentu saja dibawah target pemerintah yang mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5 persen tahun lalu, level yang sudah cukup lama tidak tercapai akibat pandemi COVID.

Secara terpisah NBS juga merilis beberapa data fundamental China pagi ini dengan kondisi yang beragam. Retail Sales China masih menunjukkan kinerja suram di akhir tahun dengan mencatatkan penurunan sebesar 1.8 persen secara tahunan pada bulan Desember. Kendati merosot namun penjualan ritel bulan lalu masih lebih baik ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan penurunan hingga 8.6 persen. Kemerosotan data Retail Sales China pada bulan Desember juga melengkapi trend negatif yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, output pabrik (Industrial Production) China terpantau stabil dengan kenaikan 1.3 persen secara tahunan pada bulan Desember. Angka ini lebih baik dari ekspektasi yang memperkikan kenaikan tipis 0.2 persen dari pertumbuhan 2.2 persen pada bulan sebelumnya. Kendati ekonomi domestik tengah menghadapi perlambatan, sektor industri China masih ditopang oleh permintaan luar negeri.

Sektor investasi dan bisnis China juga masih menunjukkan kinerja ciamik, ditandai dengan data Fixed Asset Investment yang tumbuh 5.1 persen secara tahunan pada bulan Desember. Secara historis, data ini bergerak stabil yang mencerminkan perekonomian China masih cukup positif meskipun terjadi perlambatan permintaan domestik yang disebabkan pembatasan COVID yang dilakukan berulang kali di sepanjang 2022.

Terlepas dari rilis data ekonomi China yang beragam tersebut, sejumlah pakar memperkirakan raksasa Asia ini akan bangkit pada tahun 2023 setelah pemerintah China mulai meninggalkan kebijakan Zero-COVID beberapa waktu lalu meski masih ditemukan beberapa lonjakan kasus COVID dan dibayangi oleh resiko terjadinya resesi global.

Reprinted from SeputarForex , the copyright all reserved by the original author.

Recommend