- GBP/USD mengambil tawaran beli untuk memperbarui level tertinggi perdagangan harian, naik untuk 5 hari berturut-turut.
- Ekspektasi stimulus Inggris meningkat karena bisnis Inggris mendorong PM Sunak untuk melakukan reformasi pertumbuhan.
- Pembicaraan Fed yang hawkish gagal mendukung pemulihan Dolar AS di tengah data AS yang suram, ekspektasi soft landing.
- Pembacaan pertama IMP Januari dan PDB AS Q4 akan sangat penting untuk menentukan arah yang jelas.
Berita GBP/USD tertinggi perdagangan harian di dekat 1,2435 karena pembeli Cable mendukung penurunan Dolar AS secara luas dan harapan stimulus dari Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak pada hari Senin. Dengan demikian, pasangan Cable naik untuk 5 hari berturut-turut dan menembus garis resistensi utama yang membentang dari awal Desember 2022.
Inggris tertinggal dari rekan-rekannya dalam perlombaan akan memicu pertumbuhan ekonomi dan Perdana Menteri Rishi Sunak harus bertindak sekarang untuk meningkatkan investasi, memperbaiki kekurangan pekerja dan menghindari kekacauan atas aturan pasca-Brexit, Direktur Jenderal Konfederasi Industri Inggris (CBI) Tony Danker mengatakan pada hari Senin, dilansir dari Reuters. Berita ini memuji upaya Sunak untuk meredakan ketakutan anggaran yang berasal dari pemerintahan sebelumnya namun menandai perlunya tindakan untuk menyamai prospek pertumbuhan AS dan Uni Eropa. Berita itu juga menambahkan bahwa Menteri Keuangan Jeremy Hunt diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah pro-pertumbuhan dalam pernyataan anggaran di bulan Maret. Namun Danker khawatir pemerintah akan mengerem reformasinya seiring dengan semakin dekatnya pemilihan umum yang diperkirakan akan diadakan pada tahun 2024.
Perlu dicatat bahwa laporan inflasi dan pekerjaan Inggris yang suram bergabung dengan Penjualan Ritel Inggris yang lebih lemah untuk menguji kekhawatiran hawkish seputar Bank of England pekan lalu. Namun, statistik AS juga mengecewakan dan bergabung dengan ketidakmampuan para pembuat kebijakan The Fed untuk meyakinkan para pelaku pasar untuk mengharapkan suku bunga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya membebani Dolar AS.
Oleh karena itu, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,30% dalam perdagangan harian ke 101,65 pada saat berita ini ditulis di tengah optimisme yang hati-hati dan tidak adanya 'periode reses' selama dua pekan sebelum pertemuan Fed.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller adalah pembicara terakhir dari bank sentral AS yang menyampaikan pendapatnya dengan mengatakan, "Dia mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan mendatang dan melanjutkan pengetatan kebijakan di luar itu." Namun, Wall Street Journal (WSJ) menyatakan bahwa para pejabat Federal Reserve bersiap untuk memperlambat kenaikan suku bunga untuk 2 pertemuan berturut-turut dan memperdebatkan seberapa besar kenaikan suku bunga yang akan dinaikkan setelah mendapatkan lebih banyak keyakinan inflasi akan menurun lebih lanjut tahun ini.
Dengan latar belakang ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap tertekan di sekitar level terendah beberapa hari sementara saham berjangka mencetak penurunan ringan setelah indeks-indeks acuan Wall Street menutup pekan ini dengan catatan negatif.
Selanjutnya, kalender ekonomi Inggris menawarkan pembacaan pertama angka aktivitas bulan Januari dan akan diawasi dengan cermat untuk mengukur kebutuhan akan lebih banyak stimulus dari Sunak. Yang juga penting adalah pembacaan lanjutan dari Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat (Q4) AS.
Analisis Teknis
Karena RSI (14) berada di dekat wilayah overbought, RSI menyoroti garis resistensi 1,5 bulan di dekat 1,2435 sebagai tantangan utama bagi kenaikan GBP/USD.
