- AUD/USD telah merasakan minat beli di sekitar 0,6700 meskipun data impor Tiongkok lebih rendah dari prakiraan.
- Sebelumnya, data PDB Australia tetap sedikit lebih rendah dari prakiraan secara triwulanan.
- DXY telah memperbarui tertinggi dua dekade di 110,61 di tengah melonjaknya taruhan The Fed yang hawkish.
Pasangan AUD/USD telah berhasil mempertahankan penurunan di bawah support terdekat di 0,6700 meskipun rilis data impor Tiongkok yang suram. Impor Tiongkok telah mendarat sangat rendah di 0,3% terhadap ekspektasi dan rilis sebelumnya masing-masing 1,1% dan 2,3%. Juga, data ekspor telah dipangkas ke 7,1% versus prakiraan 12,8%. Neraca Perdagangan Tiongkok telah merosot tajam ke $79,39 miliar terhadap ekspektasi $92,7 miliar. Perlu dicatat bahwa Australia adalah mitra dagang utama Tiongkok.
Pekan ini tetap terlalu bergejolak bagi para pembeli AUD. Pertama, Reserve Bank of Australia (RBA) menaikkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 50 basis poin berturut-turut untuk keempat kalinya dan mendorong OCR ke 2,35%. Juga, RBA memberikan peta jalan lebih lanjut dengan menetapkan target suku bunga 3,85%, yang akan dipenuhi tahun depan. Juga dibahas puncak tingkat inflasi yang terlihat sebesar 7%.
Kemudian, angka Produk Domestik Bruto (PDB), sebagian besar layak. Data ekonomi mendarat di 0,9%, lebih rendah dari ekspektasi 1% tetapi di atas rilis sebelumnya 0,8% secara triwulanan. Namun, data tahunan telah meningkat ke 3,6% terhadap prakiraan dan hasil data yang dicetak sebelumnya masing-masing sebesar 3,5% dan 3,3%.
Terlalu banyak katalis pekan ini yang membuat para pelaku pasar kebingungan dalam merancang posisi untuk pasangan AUD/USD. Mulai dari keputusan kenaikan suku bunga oleh RBA hingga angka PDB yang beragam, para investor bersiap untuk mengejar momentum penurunan karena indeks dolar AS (DXY) yang optimis atau beralih menjadi pembeli AUD.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) telah memperbarui level tertinggi selama dua dekade di 110,61 karena kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) telah meningkat secara signifikan. Pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan pada hari Kamis akan menentukan kemungkinan tindakan kebijakan moneter.