- USD/JPY telah membentuk profil yang seimbang di bawah 144,00 karena Inflasi AS diperkirakan akan bergeser lebih rendah.
- Suku bunga yang lebih tinggi dan penurunan harga bensin bertanggung jawab atas penurunan konsensus untuk IHK utama.
- Para pejabat Jepang menyatakan bahwa penurunan yen baru-baru ini tidak dapat dibenarkan berdasarkan fundamental.
Pasangan USD/JPY diperdagangkan di bawah batas bawah penting 144,00 di sesi Asia. Secara umum, aset ini menunjukkan pergerakan kacau-balau dalam kisaran yang lebih luas di 143,31-145,00 dari hari Rabu. Pasangan mata uang ini menyaksikan fase kontraksi volatilitas setelah menyentuh kembali tertinggi 24 tahun. Lebih banyak konsolidasi diharapkan dai pergerakan karena para investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS, yang akan dirilis pada hari Selasa.
Karena suku bunga secara berurutan meningkat oleh Federal Reserve (The Fed) dan harga bensin telah dipangkas secara signifikan, angka IHK utama diperkirakan akan tetap lebih rendah. Untuk bulan Juli, inflasi tahunan mencapai 8,5%. Nah, tekanan harga telah menunjukkan sinyal kelelahan tetapi untuk penurunan laju kenaikan suku bunga, tingkat inflasi perlu melambat selama berbulan-bulan untuk membangun kepercayaan dalam pikiran bawah sadar para pengambil kebijakan The Fed.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) telah memberikan penembusan ke bawah dari konsolidasi yang terbentuk di kisaran sempit 109,60-109,71 di akhir sesi New York. DXY menurun karena para pelaku pasar telah mengabaikan pidato hawkish dari ketua The Fed Jerome Powell.
Di sisi Tokyo, investor menunggu lebih banyak berita terkait intervensi Jepang di pasar Valas untuk mendukung yen. Diplomat mata uang utama Jepang Kanda mengatakan pada hari Kamis bahwa penurunan yen baru-baru ini tidak dapat dibenarkan berdasarkan fundamental, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Dia lebih lanjut menambahkan bahwa Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mendukung kenaikan yen. Tokyo juga sedang berkomunikasi dengan negara-negara lain tentang pergerakan Valas baru-baru ini. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Kementerian Keuangan Jepang, Financial Institutions Agency, dan Bank of Japan (BOJ).