![https: img.okezone.com content 2022 09 15 278 2667825 wall-street-bangkit-lagi-usai-laporan-inflasi-as-ZEbdMyJRIb.jpg](https://prod-static.maxco.co.id/library/202209/c6df86c6a9afa25e4ff065130ee821ecb3637c3b.jpg)
Wall Street (Foto: Okezone/Reuters)
JAKARTA - Wall Street ditutup menguat dengan mengakhiri sesi tanpa arah lebih tinggi pada perdagangan Rabu (14/9/2022) waktu setempat. Hal itu karena laporan inflasi sesuai target sebagian besar menghambat aliran aksi jual Selasa dan investor menekan tombol jeda.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 30,12 poin, atau 0,1%, menjadi 31.135,09, S&P 500 (.SPX) naik 13,32 poin, atau 0,34%, menjadi 3.946,01 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 86,10 poin, atau 0,74%, menjadi 11.719,68.
Ketiga indeks goyah sepanjang hari, tetapi akhirnya berakhir di wilayah positif. Mereka semua gagal memulihkan kerugian yang berarti dalam pembantaian hari Selasa, yang membuat persentase penurunan terbesar mereka dalam lebih dari dua tahun.
"Hari ini adalah hari yang menyenangkan, setelah mengalami pukulan tubuh kemarin," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska. "Ini adalah hari istirahat dan itu adalah tanda selamat datang."
Data harga produsen (PPI) Departemen Tenaga Kerja AS mendarat dekat dengan perkiraan konsensus dan memberikan beberapa bantuan setelah cetakan CPI yang mengguncang pasar hari Selasa, yang lebih panas dari yang diharapkan.
"Perdebatan inflasi berlanjut dan kemarin adalah pengingat yang keras bahwa ini adalah pertempuran yang sulit dan The Fed harus tetap agresif untuk membatasi harga inflasi yang meluas yang kita lihat," tambah Detrick.
Laporan PPI menawarkan jaminan bahwa inflasi memang pada lintasan yang lambat dan menurun.